2
tersebut menginterpretasikan suatu kebudayaan Jepang secara tidak langsung. Menurut
penulis, dengan memahami
lebih jauh
tentang budaya Jepang dalam sebuah drama akan
memberikan
kita
gambaran tentang perilaku, pola pikir serta budaya sehari-hari
mereka
sehingga memudahkan kita untuk beradaptasi maupun berinteraksi dengan masyarakat
Jepang.
Pasca
Perang
Dunia
II, Jepang melakukan
modernisasi
di
segala
bidang
terutama
bidang pendidikan dan ekonomi. Pemerintah menyadari bahwa pendidikan merupakan
kunci perekonomian serta stabilitas politik yang akan membawa negara Jepang menjadi
salah satu negara maju di dunia. Hal tersebut menyebabkan masyarakat Jepang menjadi
masyarakat
yang
mengutamakan pendidikan (Gakurei Shakai).
Hal
ini dibuktikan
dengan status sosial seseorang dalam
masyarakat Jepang dilihat bukan berdasarkan latar
belakang keluarga saja, melainkan juga pendidikannya dan ibu merupakan sebuah sosok
yang
sangat
penting
dalam proses
pendidikan
anak.
Oleh
sebab
itu,
beberapa
tahun
belakangan
ini
terdapat sebuah konsep
yang semakin populer dalam masyarakat Jepang
berkaitan
dengan
peran
ibu
dalam proses
pendidikan
anaknya.
Konsep
yang
dimaksud
yakni konsep kyouiku mama.
Adapun konsep kyouiku
mama menurut Amano (1990) merupakan konsep yang
muncul
dalam
masyarakat
Jepang
akibat
sistem pendidikan
yang
berdasarkan
seleksi
ujian masuk, perekonomian rumah tangga, serta kompetisi di berbagai aspek kehidupan
kian
meningkat pada
tahun 1955 1974. Para
ibu
yang
memiliki konsep kyouiku mama
biasanya
tidak
hanya
melaksanakan
perannya di
bidang
domestik
saja,
melainkan
juga
melaksanakan
perannya
di
bidang
sosial.
Anak-anak kyouiku
mama
selalu
dituntut
mendapatkan
nilai
baik,
menambah pengetahuannya
di juku setelah pulang sekolah,
dituntut masuk ke sekolah terbaik untuk mendapatkan pendidikan terbaik dan
|