Home Start Back Next End
  
3
Oleh karena
itulah
untuk proyek akan
lebih cocok dan efektif jika digunakan
QA,
karena
sasaran
dari
QA 
langsung
ke
direksi
atau
manajemen
dengan
memberi
berupa prosedur
dan quality planning dari proyek berjalan. Dalam budaya kerja telah
diketahui  sebelumnya  bahwa 
untuk 
menciptakan  sistem  kerja 
yang 
ideal 
harus
dimulai
terlebih
dulu
dari
pimpinan/atasan. Pimpinan
ini
harus
dapat
memberikan
teladan bagi
bawahannya terhadap
“apa
yang dikatakan baik” dan
“apa
yang tidak”,
melalui  contoh  dari  pimpinan  secara  otomatis  akan  memotivasi  bawahan 
untuk
berlaku
yang
sama.
Berdasarkan prinsip
ini
output
dari
QA
yang
diberikan
pada
direksi/manajemen diharapkan
dapat
mendorong
para
pelaksana
lapangan
dalam
proyek untuk melaksanakan ketentuan yang telah disusun oleh pihak QA.
Dalam
manajemen
mutu,
disebutkan bahwa
QC
termasuk
dalam
cakupan
pembahasan
QA.
Dengan
demikian
dalam
proyek,
tugas
QC
yang
ditiadakan
ini
dapat pula dirangkap oleh QA dimana pengecekan terhadap kualitas proyek dijadikan
landasan perancangan prosedur  kerja untuk upaya perbaikan ke depan.
Pada
proyek
renovasi
hotel
Sahid
ini,
PT
Citra
Dinamika
Interindo selaku
kontraktor desain
interior
telah
memasukkan
QA
dalam
visi-misi
serta
struktur
organisasi pelaksanaannya. Namun
pada
kenyataannya penerapan QA
ini
masih
jauh
dari
harapan,
terbukti
dari
banyaknya rencana
mutu
proyek
yang
tak
terpenuhi
(terutama
ketepatan
waktu).
Oleh
karena
itu,
untuk
mengetahui
lebih
jelas
sejauh
mana penerapan QA
telah dilakukan, diperlukan suatu pengamatan terhadap
masalah
dan
kendala
apa
saja
yang
dihadapi pada
setiap
kegiatan proyek
PT.
CDI
yang
berkaitan
dengan
kemunduran
jadwal
proyek,
sehingga
dapat
disusun
suatu
usulan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter