Home Start Back Next End
  
2
Tanoshimu Sekai no Meisaku Gekijo (teater karya sastra dunia yang dapat dinikmati
melalui ringkasan).
Program
acara ini
diadaptasi
dari
sebuah
acara
siaran
serupa
milik stasiun
televisi
Inggris
yang telah
sukses sebelumnya, masterpiece theater, seperti
yang dipublikasikan
London 
Times 
pada 
artikel 
Masterpiece 
Theatre 
and 
the 
Politics 
of 
Quality 
(18
November
2008).
NTV
dalam meisaku
gekijo
(2008)
menerangkan
acara
ini
memanfaatkan
jam tayang
premiere,
pukul
sembilan
malam,
untuk
menyiarkan
acara
tersebut serta menempatkannya dalam program siaran special (tokubetsu bangumi).
Berangkat
dari
ide
kepenatan
dan
kesibukan
sehari-hari
masyarakat
Jepang
yang
tidak sempat membaca karya-karya sastra, NTV mengkonsepkan teater karya sastra
klasik
dan
modern
dengan
kecanggihan
teknologi, yang dibawakan dengan berbagai
macam metode
presentasi.
Hal
tersebutlah yang
merangsang
ketertarikan
penulis
untuk
melakukan penelitian terhadap metode presentasi yang digunakan dalam acara tersebut.
Adapun 
hal 
yang  akan  penulis  teliti  dalam  acara  tersebut  adalah  pada  bagian
presentasi
novel
Nijyushi
no
Hitomi
karangan
Tsuboi
Sakae
(1952),
yang
dibawakan
oleh seorang artis Jepang bernama
Hano Aki. Presentasi dilakukan
melalui konsep ??
?
(namashibai),
yaitu dengan
menggunakan cuplikan-cuplikan
foto
yang pengambilan
gambarnya  dilakukan  langsung  di  tempat  dimana  novel  tersebut  mengambil  seting
(Pulau 
Shodo),
untuk kemudian cuplikan-cuplikan tersebut disertai
dengan keterangan
tulisan,
suara,
dan
cerita
dari
narator
Hano
Aki
sendiri.
Kemampuan
akting
Hano
Aki
yang memukau serta menggugah haru bagi yang menontonnya, memberikan tambahan
poin
ketertarikan
penulis
untuk
meneliti
presentasi Nijyushi
no
Hitomi
dalam acara
Arasuji de Tanoshimu Seka no Meisaku Gekijo (2008).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter