Home Start Back Next End
  
6
Kagawa.
Penduduk
kota
merasa
heran
dengan
kedatangan
guru
baru
tersebut
karena
penampilan Oishi sensei yang mengenakan pakaian ala barat.
Debut
mengajar
Oishi
sensei
dimulai
di
kelas
1
sekolah
dasar.
Dengan
segera Oishi
sensei mendapat tempat yang hangat di hati para murid-muridnya yang berjumlah dua
belas orang. Keduabelas orang murid inilah
yang
menjadi
judul
dari
novel
karangan
Tsuboi
Sakae
tersebut,
Nijyushi
no
Hitomi
(dua puluh empat bola mata). Dikutip dari
Odagiri (2005) dalam Nihon No Meisaku.
Sense of Cinema dalam Twenty-Four Eyes (2005)
mengatakan bahwa Karya Nijyushi
no Hitomi sendiri
telah dilayarlebarkan pada tahun 1954,
menyabet penghargaan Golden
Globe
dan
kemudian
di-Remake
kembali
pada
tahun
2005.
Novel Nijyushi
no
Hitomi
terdapat juga dalam versi terjemahan bahasa Indonesia berjudul Dua Belas Pasang Mata
(1989), yang merupakan terjemahan dari versi bahasa Inggris, Twenty-Four Eyes (1987).
1.1.3 Riwayat Hidup Singkat Tsuboi Sakae
Tsuboi Sakae adalah seorang novelis dan penulis syair wanita asal Jepang. lahir pada
tahun
1899
di
desa
Sakate,
perfektur Kagawa,
dan
merupakan
putri
ke
lima
di
keluarganya. Kebangkrutan usaha ayahnya menyebabkan perekonomian keluarga yang
buruk, tetapi untung saja dia dapat menyelesaikan pendidikan hingga tahun ke delapan,
sebelum akhirnya dia bekerja di kantor pos dan balai kota.
Saat berumur dua puluh enam tahun dia pergi ke Tokyo dan
menikah dengan seorang
yang bernama Tsuboi Shigeji. Pada tahun 1938 dia mendapat penghargaan dari
menteri
pendidikan berkat karya debutnya yang berjudul Daikon no Ha (daun lobak). Pada tahun
1952
terbitlah
novel
Nijyushi
no
Hitomi
yang
menjadi
best
seller
di
Jepang.
Sebelum
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter