| 1 Bab 1  Pendahuluan  1.1 Latar Belakang  Kebudayaan  Jepang  merupakan  kebudayaan yang  sangat  erat  dengan  alam.  Kebudayaan tersebut diaplikasikan secara  langung  melalui karya seni. Kebudayaan  yang  dihasilkan melalui karya seni  tersebut justru menjadi ciri khas bangsa Jepang. Karena,  menurut  Koentjaraningrat  (1990  :  5)  segala  kreativitas  dan  budaya  merupakan  karya  yang  dihasilkan  manusia  dalam kehidupan  bermasyarakat  yang  dimilikinya  dengan  belajar.  Dalam  penelitian  kali  ini,  penulis  akan  membahas  haiku  yang  berhubungan  dengan  musim gugur. Penulisan haiku  memiliki  makna  yang dalam dan  rumit.  Akan tetapi, jika  mempelajarinya dengan seksama dapat dilihat bahwa haiku sangat berhubungan dengan  kehidupan sehari-hari. Walaupun harus meneliti haiku melaui  gambar, kata atau partikel  sekalipun,  tetapi  hal tersebut akan sangat  menarik dan  menjadi  tantangan  tersendiri bagi  penulis untuk menelitinya.  Untuk  meneliti  makna  haiku yang  terkandung  di  dalamnya  dapat  menggunakan  berbagai  macam cara.  Dalam penelitian  kali  ini,  penulis  memilih  menganalisis  haiku  melalui  analisis  medan  makna,  untuk  mencari  ikon    ikon  musim gugur  yang  sama  dengan  kata    kata  yang  digunakan  dalam haiku.  Setelah  itu,  menggunakan  semiotik  untuk mencari interpretan dan pesan tersembunyi yang berkaitan erat dengan alam,  kehidupan sehari  hari atau pun mencakup emosi dari penulisnya.  Dalam penelitian kali ini, penulis memilih tiga haiku bertemakan musim gugur karya  Matsuo   Basho.   Penulis   memilih   tema   ini   untuk   dianalisis   karena   musim   gugur  |