1
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah sarana komunkasi utama untuk mengungkapkan segala sesuatu yang
kita
rasakan baik di dalam hati
maupun pikiran.
Begitu pula
menurut Walija
(1996
:
4),
bahasa
ialah
komunikasi
yang
paling
lengkap
dan
efektif untuk
menyampaikan
ide,
pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Pendapat lainnya tentang
definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986 : 2) beliau memberi dua pengertian
bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan
perasaan,
keinginan,
dan
perbuatan-perbuatan,
alat
yang dipakai untuk mempengaruhi
dan
dipengaruhi.
Kedua,
bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik
maupun
yang
buruk,
tanda
yang
jelas
dari
keluarga
dan
bangsa,
tanda
yang
jelas
dari
budi kemanusiaan.
Agar
dapat
berkomunikasi
dengan baik,
maka
diperlukan
pengetahuan
yang
cukup
mengenai
semantik
(imiron).
Semantik
dan
objeknya
makna, berada di seluruh tataran
yang
saling
bangun-membangun.
Makna
berada
dalam tataran
fonologi,
morfologi,
dan
sintaksis.
Menurut
Hocket
dalam Chaer
(1995
:
284)
salah
seorang
tokoh
strukturalis
menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang kompleks dari kebiasaan-kebiasaan.
Sistem bahasa
ini
terdiri
dari
lima
subsistem,
yaitu
subsistem gramatika,
subsistem
morfofonemik,
subsistem
semantik,
dan
subsistem
fonetik.
Tetapi
kedudukan
kelima
|