Home Start Back Next End
  
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang
Industri
asuransi
Indonesia   masih 
menunjukkan
pertumbuhan
meski  tak 
bisa 
/epas
dari
imbas
krisis
global.  Hal
ini
ditandai  dengan  tumbuhnya 
premi
reasuransi
sebesar
26,48
persen,
premi  asuransi
umum 
tumbuh 
21,88  persen  dan
premi  asuransi
jiwa 
tumbuh 
4,49
persen.   Dari 
sisi 
laba, 
meskipun   asuransi 
jiwa  
dan   reasuransi   mencatatkan 
penurunan
dibandingkan 
tahun  
2007,  
namun  
seluruh  
sektor  
asuransi  
masih  
mencatatkan   laba.
Reasuransi
mencatatkan
laba
Rp
75,19  miliar  atau  turun 
15,47  persen  dibandingkan tahun
2007, asuransi
jiwa  membukukan laba
Rp 1,14
triliun  atau
turun  60,36
persen
dibandingkan
dengan 
tahun 
2007  dan  asuransi 
umum 
labanya  meningkat
8,42  persen  dibanding 
tahun
2007
menjadi Rp
2,13  triliun. 
Berdasarkan
kinerja 
keuangan  tahun  2008
menurut
Lembaga
Riset Media
Asuransi (LRMA)
HAPSI/77471147498?v-app 
2347471856
Belum  banyak 
memang 
yang 
mengetahui 
tentang   profesi 
broker 
asuransi  saat 
ini.
Bahkan 
tak 
jarang   banyak 
pula 
yang 
salah 
persepsi 
bahwa 
tertanggunglah  yang   harus
membayar 
biaya  broker.
Atau  kekhawatiran
bahwa  premi  yang  harus  dibayar 
tertanggung
nanti  akan  jauh 
lebih 
tinggi  jika 
berasuransi 
lewat 
broker 
asuransi. 
"Padahal
masyarakat
pengguna  jasa
asuransi
tidak
perlu
memberikan
fee
(bayaran) kepada
jasa  broker
asuransi,"
ujar
Ketua
Umum
Asosiasi Broker
Asuransi dan
Reasuransi Indonesia, Kapler Arifin
Marpaung
kepada   SH, 
Minggu   (12/1).Broker asuransi   bukan   hanya   menjadi  
penghubung 
antara
tertanggung
dengan   perusahaan 
asuransi,  tetapi 
sekaligus 
memberi   jasa  
konsultasi 
bagi
calon  
tertanggung.   Sebab   bisa   saja  
ca/on   tertanggung   masih  
kebingungan 
memilih
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter