2
menawarkan
varian
rasa flavor
fruit
yang
kaya akan
vitamin,
menggunakan jalur
distribusi
Aqua
yang
sudah
menasional,
berusaha menjadi
leading
brand
yang tidak
hanya
memperbesar pasar isotonik, tapi juga
menjadi inovative
brand
dan
tidak
hanya
membatasi
diri dalam
kategori
isotonik,
serta
berusaha
memposisikan
produk
sebagai "everyday
restoration drink':
Dengan
berbagai keunggulannya
itu,
penjualan Mizone langsung
meroket.
Sejak
kehadiran Mizone, pasar
isotonik yang tumbuh
secara
gradua/sejak
10
tahun
lalu, mendadak menjadi 400%.
Mizone sendiri
menjadi pemain
nomor
dua
di industri
minuman
isotonik dan berhasil meraih pangsa pasar
yang
cukup besar,
yakni
mengambil sekitar
30%
pangsa
pemimpin pasar.
Menjelang tutup tahun 2006,
tepatnya
pada
November 2006, tiba-tiba
awan
hitam menggelayut di
PT Tirta Investama. Perusahaan
yang
melegenda
berkat
kepeloporannya di
kategori produk
air
minum dalam kemasan
di Tanah
Air
ini
dipaksa menarik produk
yang belum lama
mereka luncurkan, Mizone.
Produk yang
bermain
di
kategori minuman
isotonik
ini
dianggap
menyalahi
aturan
karena tidak
mencantumkan salah
satu
bahan
pengawet yang
digunakannya
pada
label
kemasan
produknya.
Dari
isu yang
beredar, bahan pengawet
tersebut
dikhawatirkan
dapat
menyebabkan
penyakit
lupus.
Oleh
karena itu,
sejak tanggal 28
November sampai
dengan
tanggal
12
Desember
2006, produk
Mizone
ditarik dari
peredaran oleh
BPOM
RI
untuk
memperbaiki label pada
kemasannya.
Realita yang ada pada
saat penarikan
produk
Mizone
cukup tragis. Hal
ini
dikarenakan
produk
Mizone sebelumnya
sudah beredar
di
30 depo,
50 distributor
dan 1 juta
outlet
di
seluruh Indonesia.
Namun, karena
tertimpa kasus
penarikan
produk
oleh
BPOM RI,
maka penjualan
Mizone
menurun
drastis,
sedikitnya
Rp
35
miliar
per
hari. Hal ini pun
menyebabkan terjadinya krisis
kepercayaan
konsumen.
|