22
4.1.1.5 Teori Warna
Menurut buku The Visual Dictionary of Illustration- childrens book, pg. 61
buku ilustrasi anak yang suskes adalah dengan menciptakan kreasi dunia dengan
original serta
image yang
menarik. Dnegan menggunakan warna-warna
yang bold (tegas)
membuat gambar menjadi berkarakteristik dengan ide yang kuat, konsisten dan desain
yang inteligen menjadi kesatuan sehingga meningkatakan daya imajinasi anak.
Menurut buku Little know it all common sense for designers; warna menghasilkan efek
mereka
dalam berbagai
cara.
Psikologi
warna
dan
simbolisme
warna
menawarkan
berbagai penafsiran warna individu.
Oleh karena itu warna-warna yang akan dipakai adalah warna-warna terang, bold (kuat)
serta cerah dan ceria. Untuk mempertegas image dan menarik perhatian anak sehingga
mudah ditangkap.
4.1.1.6 Teori Ilustrasi
Teori ilustrasi anak-anak:
Teori ilustrasi berdasarkan buku Illustrating children's book karma martin Salisbury:
ilustrasi
yang
menarik
harus
bisa
memvisualiasikan
adegan
dengan
tambahan
imajinasi
dan
surprise,
selain
itu
dikatakan
bahwa
buku
yang
disuki
anak
adalah
buku
dengan
gambar besar, dan penggunakaan
tokoh
hewan dan binatang. Ilustrasi
yang
efektif
adalah:
a. ilustrasi harus menarik dan dapat membuat anak-anak berinteraksi
b. memberi informasi dan bersifat mendidik
c. memuaskan dari segi isi, estetis, value
Oleh karena itu ilustrasi yang akan dibuat semenarik serta sesuai, tantangan dalam
pembuatan
buku
ini
adalah
bagaimana
mengkemas
ilustrasi
yang
dibuat
agar
diterima
oleh masyarakat Indonesia (fokus pada: Jakarta). Adapaun juga pemakaian gambar
iliustrasi
seperti
simbolisme
atau
siloette
;
menurut
buku
The
Visual
Dictionary
of
Illustration penggunaan
simbolisme
sebagai
reperesentasi
ide/
kualitas.
Untuk
mendiskribsikan
psikologis,
erotis, mysitikal
iconography,
dan
tema
(dilihat
dari
penyampaian simbolisme sesuai kebutuhan dalam penyampaian mengenai edukasi seks).
4.2 Strategi Komunikasi
4.2.1 Fakta komunikasi
Fakta-fakta yang menjadi kunci dalam komunikasi visual ini adalah:
a. Penelitian di Bandung tahun 1991 menunjukkan, dari responden pelajar SMP diketahui
10,53 persen pernah
melakukan ciuman bibir, 5,6 persen
melakukan ciuman dalam, dan
3,86
persen
pernah
berhubungan
seksual.
Akibatnya,
makin
banyak
kasus
kehamilan
|