Home Start Back Next End
  
5
pasangan,
kadang-kadang
memang
bebas,"
jelas
dr
Arie
dalam
sebuah
kesempatan.
(rcti)
2.4 Edukasi seks untuk anak-anak
Seiring dengan globalisasi, menimbulkan perdebatan antara layak atau tidaknya
pendidikan
seks
diberikan
kepada
anak-anak
maupun
remaja.
Kejahatan
dalam dunia
maya
baik
secara
visual
maupun
hal
nyata
dalam seks,
pernah
dialami
oleh
banyaknya
remaja. Selain
itu rasa keingintahuan seks yang justru pada akhirnya
merugikan kalangan
remaja dan anak-anak, selain akibat dari pertumbuhan hormonal; meningkatkan gejolak
rasa keingintahuan tanpa batasan, serta pergaulan bebas yang tidak baik. Dari sebuah
artikel
yang
ditulis
oleh
Zulia
Ilmawati, psikolog,
banyaknya
pemerhati
masalah
remaja
berpendapat bahwa
seks bebas
yang
merajalela, diakibatkan oleh minimnya pengetahuan
tentang
seksualitas.
Kesimpulannya
adalah perlunya
upaya
mobilisasi
dalam
mensosialisasikan program-program pendidikan seks untuk
masyarakat.
Bahkan ada yang
berpendapat,
pendidikan
seks
sebaiknya
dilakukan
sejak
dini.
Pendidikan
seks,
tentu
tidak
hanya
sekedar
konten
pengetahuan
mengenai
asal-usul 
atau
konten
seks
lainnya,
tetapi juga didasari oleh tiang agama, moral, dan etika.
2.5 Bagaimana Pendidikan Seks diberikan ?
Pendidikan seksual
yang terbaik berasal dari orang
tua, ditegaskan
melalui kutipan; Tyas
Windarti, Marketing Nadya Women Centre yang mengatakan,” remaja paling baik jika
memperoleh pendidikan seksualnya dari orang tua mereka sendiri”. Dari
hasil penelitian
kuisoner;
dalam mengenal
awal
tentang
seks,
hampir
keseluruhan
lebih
banyak
dari
sekolah/pakar
pendidikan
seks/psikolg
semacamnya;
dan
pada
pilihan orang
tua
lebih
banyak 
namun 
berbeda 
tipis 
dengan 
majalah/internet. 
Oleh 
karena 
itu, 
sangatlah
dihimbau agar orang tua untuk lebih aware serta komunikasi
yang baik dan benar
untuk
bisa mengarahkan anak, menghindari dari perbuatan buruk. Orang tua sebagai kunci
pendidikan
anak,
sebelum dia
memasuki
dunia
‘luar’.
Peranan
orang
tua
dalam
berkomunikasi
dengan anak sangatlah penting.
Komunikasi
antara
kedua
belah
pihak
sangatlah
penting
untuk
menumbuhkan rasa keterbukaan (embrace
,togetherness)
yang
postif.
Berikut
ini
tahapan
umur
dan
cara
memberikan
pendidikan
seks
sesuai
tingkat
usia.:
(sumber:kumpulan.info)
a. Balita (1-5 tahun)
Pada
usia
ini,
Anda
bisa
mulai
menanamkan
pendidikan
seks.
Caranya
cukup
mudah,
yaitu
dengan
mulai
memperkenalkan
kepada si
kecil
organ-organ
seks
miliknya
secara
singkat.  Tidak  perlu 
memberi  penjelasan  detail  karena  rentang 
waktu  atensi  anak
biasanya
pendek.Misalnya
saat
memandikan
si
kecil,
Anda
bisa
memberitahu
berbagai
organ tubuh anak, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, dan jangan
lupa penis dan
vagina atau
vulva.
Lalu
terangkan perbedaan alat kelamin
dari
lawan jenisnya,
misalnya
jika si kecil
memiliki
adik
yang berlawanan jenis. Selain
itu,
tandaskan juga bahwa
alat
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter