Home Start Back Next End
  
4
Pendidikan seks adalah penerangan yang bertujuan untuk membimbing serta mengasuh
setiap
laki-laki
dan
perempuan,
sejak
dari
anak-anak
sampai
dewasa
didalam prihal
pergaulan antara kelamin pada
umumnya dan kehidupan seksual pada khususnya (Sahli,
1975 : 7 )
Hasan
Hathout dalam bukunya
yang berjudul Panduan Seks Islami (2005),
menyebutkan
bahwa
islam mengajarkan
seks
sesuai
dengan
aturan
syariatnya,
yaitu
seks
yang
"memanusiakan" manusia, bukan seks ala hewan yang dapat merendahkan derajat
manusia.
Menurut
beliau
materi
yang
harus di
ajarkan
dalam
pendidikan
seksual
ialah
aspek-aspek anatomis dan psikologis, skema puberitas, bersama dengan perubahan-
perubahan fisikal, kebutuhan akan kehidupan keluarga, dorangan seksualsindrom
menstruasi, pembentukan dan perkembangan
janin, kontrasepsi, dan yang paling penting
pandangan dan standar islam mengenai itu semua (Hathout, 2005: 112).
Pendidikan seks yang baik adalah usaha menuju perilaku seks yang lebih alamiah,
membantu
memerangi
kekerasan
seksual
terhadap anak-anak, maksudnya adalah agar
anak kita jangan terlalu polos sampai tidak menyadari dan gampang terjerumus dalam
prilaku sek yang menyimpang (Hathout, 2006:115)
2.3 Data umum mengenai mitos dan fakta tentang edukasi seks
Membicarakan
seks di kalangan para
remaja khususnya anak-anak, masih dianggap tabu
oleh sebagian besar masyarakat. Banyak orang tua dan diantara beberapanya
mengganggap
suatu
ancaman
untuk
membicarakan
seks
dengan
anak
suatu
kesalahan
atau
hal
yang
canggung
untuk
diutarakan
atau mendorong
para
remaja
atau
anak-anak
menjadi
aktif
secara
seksual
(mitos),
menurut
sumber
media,
faktanya Organisasi
Kesehatan
Dunia
(WHO)
mengevaluasi
47
program di
Amerika
Serikat
dan
beberapa
negara
lain.
Dalam 15 studi, pendidikan seks dan HIV/AIDS
menambah aktivitas seksual
dan tingkat kehamilan serta infeksi menular seksual. Namun, 17 studi
lain
menunjukkan,
pendidikan seks dan HIV/AIDS
menunda aktivitas seksual, mengurangi jumlah pasangan
seksual,
juga
mengurangi
tingkat
kejadian
infeksi
menular
seksual
dan
kehamilan
yang
tak direncanakan. Selain itu kutipan dari pakar psikolog indonesia Sani B.Hermawan, Psi.
"Jika edukasi seks di Amerika sudah fokus pada tahapan bagaimana seks yang aman,
Indonesia masih malu-malu membicarakan seks. Tetapi, hal ini bisa menjadi gunung es.
Bahkan
survei
YKAI
(Yayasan
Kesejahteraan
Anak
Indonesia) menunjukkan
99
persen
pelajar SMA melakukan hubungan seks pranikah," papar Sani dalam media workshop di
Jakarta, Kamis (22/7/2010) lalu." (kompas)
Kebebasan
seks
di
Indonesia
cenderung
terjadi
pada
umur
remaja
sekitar
pelajar
SMP
dan
SMA,
berikut
informasi
dokter
ahli
peyakit kulit dan kelamin dr Arie Muhandari
"Saya sehari-hari sekarang ini tidak jarang
mendapatkan
kasus
yang
ternyata
kalau
ditanya
karena
usianya
masih
14-15
ternyata
memang
masih
pelajar SMP-SMA yang
sudah datang dengan keluhan yang mengarah kepada seksual dan ternyata memang
mereka  mempunyai  perilaku  seks  yang  kadang-kadang  memang  hanya  dengan  satu
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter