3
demikian perusahaan di
Indonesia
yang bergerak dalam bidang impor
kedelai sangat
berperan penting dalam penjualan kedelai di Indonesia.
Sebagai
salah
satu
eksportir
terbesar di
dunia
Amerika
Serikat
mempunyai
volume
penjualan mencapai 43%
dari total penjualan ekspor
global 70,92 juta
ton atau setara
2,6
miliar Bushel
(1 Bushel = 35.239 liter).
Harga
kedelai
di Cibot menyentuh rekor tertingginya
pada level
US$ 14,94 per Bushel. Tingginya harga
komoditas itu
tentu akan berimbas pada
pasar
domestik.
Hal
ini
belum
memperhitungkan
biaya
angkut
dan
transportasi
komoditas
dari
negara pengimpor
menuju
Indonesia.
Perubahan
harga
komoditas
itu menaikan
nilai
tunai
impor
kedelai
(termasuk
bungkil
kedelai)
menjadi
Rp.10,8
triliun.
Naik
signifikan
dari
2007 Rp.6,8 triliun, angka itu tentunya mengacu kepada proyeksi impor total kedelai sebesar
2,4 juta ton tahun ini. (PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia).
Perusahaan yang bergerak dalam impor kedelai harus cermat dalam memperhatikan
faktor
yang
mempengaruhi
Brand Switching.
Beberapa
faktor
tersebut
antara
lain
Kualitas
Produk dan Ketersediaan Barang.
Kualitas
Produk
berkaitan
dari
kualitas
kedelai
itu sendiri
yakni
seperti
daya
tahan
produk,
bentuk
ukuran
kedelai,
warna
kedelai,
dan
keandalan
seperti
cita
rasa
yang
enak
dan
ketepatan
seperti
kualitas
kesesuaian.
Daya
tahan
produk
dan
keandalan
seperti
cita
rasa akan menjadi hal utama.
Dalam
penjualan sebuah produk
tentu diperlukan strategi antisipasi guna memenuhi
permintaan. Salah
satu
strategi
antisipasi yang
dilakukan
adalah
Ketersediaan
Produk.
Ketersediaan Produk
berguna
untuk memenuhi permintaan
yang
timbul
dari
konsumen.
Semakin
baik Ketersediaan Produk
maka
diharapkan tingkat
permintaan konsumen
semakin
meningkat.
PT.
Perusahaan
Perdagangan
Indonesia
adalah
perusahaan
BUMN
yang
bergerak
dalam bidang perdagangan ekspor dan impor. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia meng
impor
kedelai
dari
Amerika
Serikat untuk
mencukupi
kebutuhan konsumen
kedelai
dalam
|