16
4.1.2
Teori Warna
Warna adalah bentuk langsung dari percakapan non-verbal. Kita secara
natural akan mengintrepetasi suatu warna ke dalam suatu arti. Warna dapat
menjelaskan emosi dan makna pada suatu karya dengan cara yang mana tidak
dapat dijelaskan oleh elemen desain yang lain.
Warna juga dapat berperan
penting sebagai cara paling cepat untuk menarik perhatian, entah pada
percetakan, pada layar, maupun pada rak di supermarket.
Warna dapat memiliki bermacam-macam arti yang dapat dihubungkan
ke dalam emosi dan mood
yang berbeda-beda. Warna dapat menunjukkan
bagian mana yang ingin kita tonjolkan pada penonton, maupun bagian mana
yang ingin kita samarkan. Warna dapat digunakan untuk menghasilkan reaksi
emosional yang spesifik pada orang yang melihatnya. Penyebaran ini meringkas
beberapa arti umum yang dapat dihubungkan dengan warna, namun hal ini tidak
bersifat universal karena arti dari warna itu sendiri akan berbeda dari negara ke
negara dan di kebudayaan yang berbeda.
Salah satu warna yang akan cukup dominan pada short movie yang akan
saya buat adalah warna khaki, babyblue, dan dark green. Ketika warna tersebut
memiliki arti yang sesuai untuk tema saya, yaitu khaki sebagai simbil dari tema
militer, babylue untuk kesan usia muda, dan dark green untuk suasana natural di
medan perang.
Dalam menceritakan suatu peradaban, warna memiliki peran yang
sangat berpengaruh. Setiap peradaban memiliki karakteristik warna tertentu
yang membuat penonton familiar akan suasana pada peradaban tertentu.
Dalam mengolah warna, kita dapat mengkombinasikan satu warna
dengan warna lainnya untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Dengan
roda warna kita dapat mengetahui warna-warna yang bersebrangan dan
|