4
Bagi BRI Custody Service, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mendukung
proses bisnis yang terintegrasi secara sistem. Dengan begitu, pihak BRI Custody
Service tidak perlu melakukan proses input data yang berulang kali. Dampaknya,
waktu pelayanan transaksi dapat dipersingkat dan proses pengiriman instruksi dan
penerimaan instruksi dapat dipermudah.
1.4 Identifikasi masalah
Melalui proses bisnis yang sedang
berjalan, nasabah BRI Custody
Service
memberikan instruksi untuk operasional menggunakan fax, lalu diinput pada sistem
internal BRI secara manual oleh Fund Administrator. Melalui proses bisnis tersebut,
muncul masalah
seperti kemungkinan human error
pada pembacaan
data instruksi
nasabah karena penggunaan fax dan proses input yang berulang.
Selain itu,
nasabah merasa bahwa pengiriman instruksi melalui fax, terlalu memakan
waktu, tenaga, dan biaya. Untuk menginput data lalu mencetak dan mengirimnya,
membutuhkan waktu yang tidak sedikit, terutama karena instruksi yang diberikan
pada BRI Custody
Service sangat banyak jumlahnya. Hal ini berkaitan dengan
tenaga yang dibutuhkan untuk menginput data tersebut dan biaya yang dibutuhkan
untuk tenaga dan materi pendukung.
Dari sisi BRI Custody
Service, penggunaan fax
memiliki risiko keamanan yang
tinggi, karena otorisasi nasabah yang tidak jelas dan mudah dipalsukan. Apabila ada
manipulasi data nasabah dengan otorisasi palsu, maka kerugian materiil dan non
materiil yang ditanggung BRI Custody Service sangat tinggi jumlahnya.
|