3
Schein (Miller, 2009) memandang budaya organisasi sebagai suatu pola asumsi-
asumsi mendasar yang dipahami
bersama dalam sebuah organisasi terutama dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pola-pola tersebut menjadi sesuatu
yang pasti dan disosialisasikan kepada anggota-anggota baru dalam organisasi. Lebih
jauh lagi Schein menggambarkan adanya tiga tingkatan atau lapisan budaya
organisasi, yaitu :
1. Artifak (Artifacts)
Artifak merupakan tingkat budaya yang tampak dipermukaan. Termasuk dalam
artifak adalah semua fenomena yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan ketika
seseorang memasuki sebuah kelompok dengan budaya yang masih asing baginya.
Termasuk dalam artifak juga adalah produk yang tampak (visible products) dari
organisasi seperti rancangan lingkungan fisik, bahasa, teknologi, produk, kreasi
artistik, gaya dalam berbusana, pengungkapan emosi, mitos dan cerita tentang
organisasi, nilai-nilai organisasi yang dipublikasikan, ritual, perayaan-perayaan.
2. Nilai-nilai yang diyakini (Exposed Values)
Dalam organisasi terdapat nilai-nilai tertentu yang umumnya dicanangkan oleh
tokoh-tokoh seperti pendiri dan pemimpinnya, yang menjadi pegangan dalam
menekankan ketidakpastian pada bidang-bidang yang kritis. Nilai-nilai itu menjadi
sesuatu yang tidak lagi didiskusikan dan didukung oleh perangkat keyakinan, norma
serta aturan-aturan operasional mengenai perilaku dalam organisasi Hal-hal tersebut
membentuk suatu kesadaran dan secara eksplisit diucapkan serta dilakukan karena
telah berfungsi sebagai norma atau moral yang memandu anggota organisasi dalam
menghadapi situasi tertentu dan melatih anggota baru.
3. Asumsi-Asumsi Dasar (Basic Assumptions)
Merupakan asumsi-asumsi dasar yang telah ada sebelumnya (taken for granted) dan
menjadi panduan perilaku bagi anggota organisasi dalam memandang suatu
permasalahan. Jika asumsi dasar dipegang teguh, maka anggota organisasi akan
merumuskan perilaku berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan yang berlaku.
Asumsi-asumsi dasar cenderung untuk tidak dipertentangkan atau diperdebatkan dan
cenderung sangat sulit diubah.
|