4
1.2 Identifikasi Masalah
Peningkatan jumlah perokok di Indonesia yang relatif tinggi merupakan hal
yang mendukung secara positif bagi Vipro-G untuk membidik segmen pasar ini.
Terlebih
usia
mulai
merokok berawal dari
usia yang relatif sangat muda yaitu belasan
tahun.
Selama
dua
tahun
memposisikan
diri sebagai
solusi
bagi
perokok,
Vipro-G
merasakan
kurangnya
penerimaan
konsumen
terhadap
positioning
tersebut.
Saat
ini
hal lain yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup
manusia
adalah polusi. Berbagai
macam polusi
dihasilkan
setiap
saat,
mulai
dari
polusi
asap
hingga
polusi
air.
Berangkat dari hal ini Vipro-G kemudian diposisikan ulang menjadi solusi untuk
mengatasi polusi. Setelah
memposisikan ulang produk Vipro-G menjadi solusi untuk
mengatasi
polusi,
perusahaan
masih
belum merasakan
perubahan
yang
signifikan
dalam penjualan
seperti
apa
yang
ditargetkan.
Hal
tersebut
di
atas
merupakan
upaya
perusahaan untuk menciptakan posisi produk di benak konsumen. Selanjutnya yang
perlu
diketahui
adalah
bagaimana
konsumen
memposisikan
Vipro-G
di
benak
masing-masing?
1.3 Batasan Masalah
Dari beberapa masalah yang diidentifikasi diatas, penulis membatasi
penelitian pada evaluasi repositioning merek Vipro-G dari benak
Key Stakeholders
dalam mempersepsikan citra merek Vipro-G.
|