Home Start Back Next End
  
2
2.   Optimalisasi 
ini 
mencakup 
kelengkapan 
kendali 
proses. 
Identifikasi 
tadi
diikuti  oleh  inventarisasi  dari  proses  yang  sudah  berjalan  baik  itu  proses
utama
maupun
proses
pendukung.
Inventarisasi ini lebih bersifat “memotret”
bagaimana alur kerjanya, serta berapa biaya yang diperlukan.
3.   Solusi
jangka
panjang
yang
berkelanjutan.
Agar
perusahaan
berjalan
lebih
baik lagi.
4.   Memperhatikan efisiensi waktu.
5.
Penghapusan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah. Perlu dipetakan,
apakah suatu proses memberikan nilai tambah atau tidak. Jika tidak, segera
diabaikan saja.
Kemudian,
hasil
value
analysis
ini bermanfaat untuk menentukan skala
prioritas dalam perbaikan proses. Bahkan, bilamana perlu proses
yang
tidak
memberi
nilai
tambah
sejak
tahap
ini
dapat
segera
dipangkas.
Hasil
inventarisasi tadi
ditindaklanjuti
dengan menentukan
siapa
yang
selanjutnya
bertanggung
jawab
terhadap suatu proses (process ownership). Tanggung jawab pertama dari pemilik
proses ini adalah membangun dan menanamkan
kultur
perbaikan
berkelanjutan.
Dengan
semangat
perbaikan
berkelanjutan, sebagai
standar
parameter
ditentukan
indikator  kinerja  dari  proses  yang  mencakup  aspek  waktu,  biaya,  dan  kualitas.
Kriteria
dari
standar
ini
dibuat
jelas, terukur,
dan
dapat
dijangkau.
Sehingga
berdasarkan standar tadi dapat dilakukan penilaian seberapa jauh kesenjangan kinerja
dari proses
yang
selama
ini berjalan. Dengan diketahuinya faktor pemicu
ini peluang
bagi
perbaikan
dapat
diidentifikasi,
apakah
itu
melalui
adopsi
teknologi,
perbaikan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter