3
Peraturan
lain yang
ditetapkan
pada
masa
pemerintahan
Tokugawa
Iemitsu
adalah
peraturan
Sankin
Kotai.
Sistem
Sankin
Kotai
adalah
sebagai
alat
pengawasan
terhadap gerak gerik para penguasa daerah, di mana para penguasa daerah ( daimyo
)
atau
bangsawan
feodal
diharuskan
datang
ke
istana
Shogun
secara
berkala
dengan
meninggalkan
anak
isteri
mereka
sebagai
jaminan
di kota
Edo,
sedangkan
mereka
tinggal
di
daerah
mereka
sendiri.
Seluruh
biaya
perjalanan
pulang
pergi
han
Edo
ditanggung sendiri oleh para daimyo.
Tujuan
utama
dari
peraturan
ini
ialah
agar
bakufu
lebih
mudah
mengontrol
gerak
gerik
para
daimyo.
Dengan
jalan
demikian,
tidak
ada
kesempatan
bagi
para
daimyo untuk
menghimpun
kekuatan
di daerah
dan
menggulingkan
pemerintah
pusat.
Setelah Tokugawa mengambil langkah
langkah yang dianggapnya perlu
untuk
mengamankan
negerinya
dan menjaga
kemungkinan
para daimyo
memberontak,
ia mulai
menetapkan
beberapa
peraturan
untuk hubungan
Jepang
dengan luar negeri.
Tokugawa
Ieyasu
pada
mulanya
memperbolehkan
orang
Jepang
pergi
ke
luar
negeri
dan mengizinkan
perdagangan
bagi
kapal kapal yang
memiliki
surat ijin dari
bakufu.
Karena
itu
banyak
orang
Jepang
yang
pergi
melakukan
kegiatan
di
Filipina,
Thailand, Vietnam dan membuat desa Jepang ( nihon mura
)
di sana.
Namun
Ieyasu
mulai
berpikir
bahwa
hal tersebut
berbahaya
setelah
melihat
luasnya
kekuatan
yang
luar biasa
dari agama
Kristen. Pada masa shogun
ke - 3
yaitu
Tokugawa
Iemitsu,
ia melarang
orang Jepang
pergi ke luar negeri dan
orang Jepang
yang
di luar
negeri
pun
dilarang
pulang.
Ia
menjatuhkan
hukuman
mati
bagi
yang
melanggar peraturan ini.
|