![]() 53
lainnya.
Hubungan
variabel
dapat
dinyatakan
dalam
bentuk
fungsi,
misalnya
Y
=
f
(X).
Apabila bentuk fungsinya sudah diketahui, maka dengan mengetahui nilai dari satu variabel
(=X),
maka
nilai
variabel
lainnya
(=Y)
dapat diperkirakan
atau
diramalkan.
Variabel
yang
akan
diramalkan
harus
dituliskan
pada
ruas
kiri
persamaan
dan
disebut
variabel
tidak
bebas, sedangkan
variabel yang nilainya
dipergunakan untuk meramalkan disebut
variabel
bebas.
Untuk
membuat
ramalan
Y dengan
menggunakan
nilai
X,
maka
X
dan
Y
harus
mempunyai
hubungan
yang
kuat.
Kuat tidaknya
hubungan
X
dan
Y
diukur
dengan
suatu
nilai,
yang
disebut
koefisien
korelasi, sedangkan
besarnya
pengaruh
X
terhadap
Y,
diukur
dengan koefisien regresi. Fungsi linear, mempunyai bentuk persamaan sebagai berikut:
Y = A + BX
Dimana A dan B adalah konstanta atau parameter, yang nilainya harus diestimasi.
A = {(SYi) (SXi²) (SXi) (SXi Yi) } : {nS Xi² (SXi)²}
B
= n{SXi Yi - SXi x SYi} : {n S Xi² (SXi)²}
c. Matriks CG-CC
Æ Dari
hasil
perhitungan,
maka
akan
didapatkan
peranan
dari
budaya
perusahaan
terhadap
pelaksanaan corporate
governance.
Lalu
dianalisis
untuk
mengetahui
langkah yang
harus
diambil oleh perusahaan.
Tabel 2.3 Matriks CG- CC
Penerapan
Budaya
Hubungan
Perusahaan
Budaya dengan
GCG
Rendah
Tinggi
Tinggi
Lebih
Internalisasikan
Budaya
Pertahankan Budaya
Yang Ada
Rendah
Tingkatkan
Sosialisasi
Penerapan Budaya
Ubah Budaya
Yang Ada
|