![]() 27
5. Proses Pendinginan (Cooling)
Pellet
yang dihasilkan
masih
menghasilkan
suhu
yang
tinggi
(sampai
mencapai
80
oC
-90
o
C) sehingga
pellet
tersebut
akan
menjadi
rapuh
atau
mudah
hancur.
Dengan
demikian saat bahan yang keluar dari mesin pellet turun, maka bahan tersebut harus
dimasukkan terlebih dahulu kedalam cooler (mesin pendingin). Sistem cooling ini
bertujuan
untuk
menutrunkan suhu pellet
menjadi
maksimal 5
oC
diatas suhu ruangan (+
30
o
C).
6. Proses Pembentukan Crumble (Crumbling)
Proses crumbling ini adalah proses untuk menghancurkan pellet yang ada
sehingga menjadi bentuk yang lebih kecil seperti
butiran (crumble). Pada proses ini
bahan yang melewati mesin crumble akan mengalami
proses
penekanan
oleh
2
roller
yang kerenggangannya diatur secara manual dengan tuas pengatur kerenggangan sesuai
dengan jenis produk yang akan dibuat. Pakan ternak yang berbentuk crumble ini
biasanya digunakan untuk hewan yang masih kecil misalnya anak ayam.
7. Proses Pengayakan (Screening)
Pengayakan merupakan proses akhir dari
rangkaian proses pelleting.
Tujuan dari
pengayakan
tersebut
adalah
untuk
memisahkan
hasil
crumbling,
yaitu
bentuk
pakan
yang diinginkan dengan finenya dan mengelompokkan ukuran produk sehingga sesuai
dengan
standar
produk
yang
diinginkan.
Dengan
proses
ayakan tersebut
dapat
menghasilkan produk yang siap dijual dengan kualitas baik dari segi keseragaman
bentuk produk yang dihasilkan.
|