18
informasi
dengan
dihasilkannya
suatu respon
yang
cepat
dengan
meminimumkan
resiko
kesalahan,
serta
supaya
didapatkan optimasi,
efisiensi
kerja
dan
hilangnya
resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.
Penerapan
faktor ergonomi
lainnya
yang tidak kalah pentingnya adalah
untuk
desain
dan
evaluasi
produk.
Produk-produk ini
haruslah
dapat
dengan
mudah
diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada
sejumlah
populasi
masyarakat tertentu
tanpa mengakibatkan bahaya/resiko dalam penggunaannya.
2.1.2 Sejarah
Istilah
ergonomi
mulai dicetuskan
pada
tahun
1949,
akan
tetapi
aktivitas
yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa
kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut :
1. C. T. Thackrah, England, 1831
Thackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England
yang
meneruskan pekerjaan
dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh
para
operator
di
tempat
kerjanya.
Dia mengamati
postur
tubuh
pada
saat
bekerja
sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Thackrah mengamati
seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang
sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga
mengakibatkan
membungkuknya badan dan
iritasi indera penglihatan. Disamping
itu juga mengamati para pekerja yang berada pada lingkungan kerja dengan
|