Home Start Back Next End
  
23
tidak  mungkin  terpikirkan  pada  tahun  1960an.  Pada  saat  ini  hampir  semua  serial
interface
adalah
EIA232
termasuk
didalamnya
sinyal voltage,
protokol,
dan
konektor,
baik
ada
tidaknya
modem
di
dalamnya.
EIA232 driver
circuitry
mempunyai
toleransi
yang
tinggi terhadap
miskoneksi. Permasalahan baru
yang
akan dihadapi dalam EIA232
interface di antaranya:
a.   Kehilangan sinyal flow control (handshaking),
menghasilkan buffer overflow
atau communication lock-up.
b.   Kesalahan  fungsi  komunikasi  (antara  DTE  dan  DCE)  dalam
penggunaan
kabel, menghasilkan kesalahan pengiriman dan penerimaan line data.
c.   Kesalahan jenis konektor atau konfigurasi pin.
B. Pengaturan Pin Pada RS232
Peralatan   pada   sisi   jauh   dari   koneksi   dinamakan   DTE   (Data   Terminal
Equipment, biasanya sebuah komputer atau terminal),
mempunyai
sebuah
DB25 male
konektor, dan menggunakan 22 dari 25 pin yang tersedia untuk sinyal dan ground.
Peralatan yang pada sisi dekat dari koneksi (telephone interface
line)
dinamakan
DCE
(Data Circuit
terminating equipment), biasanya sebuah modem, mempunyai DB25
female konektor, dan menggunakan 22 pin yang tersedia untuk sinyal dan ground. Kabel
yang
menghubungkan DTE dan
DCE adalah kabel parallel straight. Apabila semua alat
mengikuti
standar
ini,
semua
kabel
akan
menjadi
identik
dan tidak akan
ada
kesalahan
dalam pengkabelan.
Sebagian
besar
22 line
sinyal
di
standar
EIA232
terhubung
ke
DCE
dan
digunakan ketika
software
protocol
mempekerjakannya.
Apabila
DCE
bukan
sebuah
modem, ketika menghubungkan dua DTE secara langsung akan dibutuhkan signal line.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter