26
kodenya diusahakan lebih kecil jumlah bitnya dibandingkan dengan karakter yang
jarang muncul. Pada contoh di atas karakter A lebih sering muncul (3 kali), jadi kodenya
dibuat lebih kecil jumlah bitnya dibanding karakter lain.
Untuk
menentukan
kode-kode
dengan
kriteria bahwa kode harus unik dan
karakter
yang
sering
muncul
dibuat
kecil
jumlah
bitnya,
kita
dapat
menggunakan
algoritma
Huffman. Sebagai contoh, sebuah file yang akan dimampatkan berisi karakter-
karakter
PERKARA. Dalam kode
ASCII masing-masing karakter dikodekan sebagai :
P = 50H = 01010000B
E = 45H
= 01000101B
R = 52H
= 01010010B
K = 4BH
= 01001011B
A = 41H
= 01000001B
Maka jika diubah dalam rangkaian bit, PERKARA menjadi :
01010000010001010101001001001011010000010101001001000001
P
E
R
K
A
R
A
yang berukuran 56 bit.
Langkah pertama adalah
menghitung frekuensi kemunculan masing-masing
karakter, jika kita hitung ternyata P
muncul sebanyak
1 kali, E sebanyak 1 kali, R
sebanyak 2 kali, K sebanyak 1 kali dan A sebanyak 2 kali. Jika disusun dari yang kecil :
E = 1
K = 1
P = 1
A = 2
R = 2
|