45
dari populasi dan
menggunakan
informasi dari sampel tersebut
untuk
memutuskan
seberapa besar kemungkinan hipotesis tersebut benar atau salah.
2.12.2 Pengujian Hipotesis
Menurut
J.
Supranto
(2001,p124)
pengujian
hipotesis
statistik
adalah prosedur
yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak
menolak
hipotesis
yang
sedang
dipersoalkan atau
diuji. Untuk
menguji
hipotesis
digunakan data yang dikumpulkan dari sampel, sehingga merupakan data perkiraan
(estimate). Itulah sebabnya, keputusan yang dibuat dalam menolak atau menerima
hipotesis
mengandung
ketidakpastian
(uncertainty),
maksudnya
keputusan
bisa
benar
dan juga bisa salah. Adanya unsur ketidakpastian menyebabkan resiko bagi pembuatan
keputusan.
Besar
kecilnya
resiko
dinyatakan
dalam
nilai
probabilitas.
Pengujian
hipotesis
erat
kaitannya
dengan
pembuatan
keputusan.
Dalam
menerima
atau
menolak
suatu hipotesis yang kita
uji, ada satu hal yang perlu dipahami, bahwa penolakan suatu
hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan menerima suatu
hipotesis semata-mata mengimplikasikan bahwa kita tidak mempunyai bukti untuk
mempercayai sebaliknya. Karena pengertian ini statistikawan atau peneliti seringkali
mengambil
sebagai
hipotesisnya
suatu
pernyataan
yang
diharapkan
akan
ditolaknya.
Hipotesis
yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak biasanya disebut
hipotesis
nol.
Penolakan
hipotesis
nol
(dilambangkan
dengan
H
0
)
mengakibatkan
penerimaan
suatu
hipotesis alternatif
(dilambangkan dengan
H1 atau
H
a
). Hipotesis
nol
mengenai suatu
parameter
harus didefinisikan sedemikian rupa, sehingga
menyatakan dengan pasti
sebuah
nilai
bagi
parameter
itu,
sementara
hipotesis
alternatifnya
membolehkan
|