Dalam
buku
Rahardjo
(2004,
p168)
menjelaskan
bahwa
manajer
investasi
yang
mengelola
reksa
dana
pendapatan
tetap
biasanya membeli
dua
jenis obligasi sebagai
portofolio investasinya, yaitu:
1. Obligasi pemerintah
Jenis obligasi ini dikenal dengan istilah government bond
adalah obligasi yang diterbitkan
pemerintah untuk
kepentingan
negara,
seperti
menutup
biaya Anggaran
Pendapatan
Belanja
Negara (APBN).
Obligasi ini dikenal
dengan
nama
Treasury Bond (T-Bond) atau
juga dikenal sebagai Surat
Utang Negara (SUN).
Berinvestasi dalam
obligasi pemerintah
mempunyai
beberapa keuntungan,
seperti adanya
jaminan
dari pemerintah,
dapat
diperdagangkan, dan memberikan kupon yang relatif menarik.
2. Obligasi korporasi
Jenis
obligasi
ini
dikenal
dengan
istilah
corporate bond,
yaitu
obligasi
yang
diterbitkan
oleh perusahaan
komersial.
Penerbitan
obligasi bertujuan
untuk
membayar utang atau
melakukan ekspansi
bisnis.
Karakteristik
obligasi
perseroan
adalah
cenderung
menyediakan
jaminan
aset
(collate®al),
tetapi
ada
juga
yang
tidak. Ada
yang
memberikan
dana
cicilan
pelunasan
(singking
fund)
dari
hasil
pendapatan
keuntungan
perusahaan.
2.7 Tingkat Pengembalian Risiko
Menurut
Jones
(2002,
p.9)
Risk free rate of return
is the return on a riskless asset,
often
proxide by
the
rate of
return
on
Treasury securities. Tingkat
pengembalian
bebas
risiko adalah tingkat
pengembalian
yang
diharapkan
dari asset
bebas
risiko,
biasanya
ditunjukkan oleh surat-surat berharga
yang dikeluarkan
oleh
pemerintah.
Dalam penelitian
ini
tingkat
pengembalian
bebas
risiko
adalah
suku
bunga
Sertifikat
Bank
Indonesia
(SBI).
SBI dianggap sebagai instrumen yang aman karena diterbitkan oleh pemerintah.
Sulistyastuti (2002,
p.73) mengatakan bahwa selain aspek fundamental penerbit obligasi,
hal
yang
harus
dicermati
adalah
konteks
ekonomi
makro
terutama
pergerakan
nilai
tukar
|