Home Start Back Next End
  
9
Salah satu variasi dari pegged
system dikenal sebagai CBS (Currency Board System) atau
Sistem
Dewan
Mata Uang
sebagai
pengganti sistem
bank
sentral
yang
diterapkan oleh
beberapa
negara
yanga mengalami
kesulitan moneter
seperti Argentina
dan
Rumania
serta
Hong
Kong
yang masih menggunakan CBS yang dilaksanakan dengan cara
mengikatkan dan
menetapkan nilai tukar tetap antara mata uangnya dengan hard currency tertentu didasarkan
kepada jumlah uangnya yang beredar dan cadangan devisa yang dimilikinya.
Beberapa
persyaratan
yang
perlu
dimiliki
oleh
suatu
negara
untuk
dapat
menjalankan
CBS
(Currency Board System) ini antara lain:
a.   Jumlah uang yang beredar harus dapat dikendalikan atau dapat dikontrol.
b.   Cadangan  devisa 
harus 
dapat  mencukupi  dan 
dapat  ditingkatkan 
untuk 
dapat
mempertahankan nilai yang dikaitkan/di- pegged.
c.
Utang luar negeri tidak banyak
d.   Tidak ada intervensi asing
Kesulitan moneter terakhir ini dialami pula oleh negara dikawasan Asia Tenggara,
khususnya
Indonesia
sejak
Juli
1997.
keadaan
ini
tampaknya
merupakan
suatu
rangkaian
dari
kesulitan moneter
yang
dialami oleh
beberapa
anggota
IMF
khususnya
negara sedang
berkembang
semenjak
dihapusnya
kurs
tetap
(fixed
exchange
rate)
berdasarkan
Bretton
Woods System atau yang dikenal sebagai “krisis moneter internasional” pada tahun 1971.
Secara
teoritis
menurut
teori
Irving
Fisher
(Hamdy
Hady,
2006,
p29),
nilai
tukar
mata
uang
suatu
negara
akan
dapat
stabil
bila
terdapat
keseimbangan
perkembangan
antara
sektor moneter (MV) dan secara sektor rill (PT) atau dengan kata lain:
M
x
V
=
P
x
T
Keterangan:
M = Money Supply atau jumlah uang yang beredar
V = Veloci atau kecepatan beredar setiap Rp dalam setahun
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter