Home Start Back Next End
  
13
dan keluar suatu negara. Dalam menggunakan pendekatan ini kita harus berhati–hati melihat
data
yang
ada
pada
Balance
Of
Payment
karena
tidak
jarang
data
yang
tersaji
disana
memberikan gambaran yang bias terhadap pergerakan mata uang itu sendiri.
2.   Teori Pur©hasing Power Parity
Teori
ini agak
berbeda dengan
pendekatan
sebelumnya. Teori
ini
berusaha
untuk
menghubungkan nilai tukar dengan daya beli valuta tersebut terhadap barang dan jasa.
Pendekatan ini
menggunakan apa
yang disebut Law of One Price sebagai
dasar. Dalam Law
of
One
Price
disebutkan
bahwa
dengan
asumsi
tertentu,
dua
barang
yang
identik
(sama
dalam segala hal) harusnya mempunyai harga yang sama.
Ada dua versi teori ini yaitu versi absolute dan versi relative:
1.   Versi absolute ini menyatakan bahwa nilai
tukar adalah perbandingan harga barang di
dua
negara.
Ukuran
yang
digunakan
adalah rata–rata
tertimbang
dari
harga
seluruh
barang yang ada di negara tersebut.
Versi absolute ini banyak mendapat kritikan karena beberapa hal antara lain:
a) 
Sulit sekali menemukan produk di dua negara yang benar–benar identik.
b) 
Versi ini
tidak
memperhatikan
hal–hal lain
seperti selera,
tingkat
pendapatan,
merek
barang
dll.
Sebagai
contoh
makanan
kaviar mungkin
disukai
oleh
orang
Rusia dan harganya relative lebih
murah
disana
dan akan relative lebih mahal di
Indonesia karena sedikit orang yang makan makanan itu. Contoh lain orang lebih
suka membeli Toyota Kijang daripada mobil serupa yang bermerek lain.
c)   Versi
ini
tidak
memperhitungkan
biaya
transport
dan
pembatasan
perdagangan
yang ada sampai sekarang.
2.   Versi relatif mengatakan
bahwa pergerakan nilai
tukar valuta dua
negara adalah sama
dengan selisih
kenaikan
harga barang di kedua negara tersebut pada periode tertentu.
Versi ini masih mendapat beberapa kritikan yaitu:
a) 
Belum
memperhitungkan pembatasan perdagangan
yang
ditetapkan
pada
dua
negara tersebut.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter