17
batang terakhir yang
terendah serta
ditempatkan pada sisi paling
kanan.(Gaspersz,
2003, p46).
Pada
dasarnya
diagram
pareto
dapat
dipergunakan
sebagai
alat
interpretasi
untuk:
¾
Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah-masalah
atau penyebab-penyebab dari masalah yang ada.
¾
Memfokuskan
perhatian
pada
isu-isu
kritis
dan
penting
melalui
membuat
ranking
terhadap
masalah-masalah
atau
penyebab-penyebab
dari
masalah itu dalam bentuk yang signifikan.
Langkah-langkah dalam pembuatan diagram pareto adalah:
1.
Menentukan masalah
apa
yang
akan
diteliti,
mengidentifikasi
kategori-
kategori
atau
penyebab-penyebab
dari
masalah
yang
akan
diperbandingkan.
Setelah itu merencanakan dan melaksanakan
pengumpulan data.
2.
Membuat
suatu
ringkasan
daftar
atau tabel
yang
mencatat
frekuensi
kejadian
dari
masalah
yang
telah
diteliti
dengan
menggunakan formulir
pengumpulan data atau lembar periksa.
3. Membuat
daftar
masalah
secara
berurut
berdasarkan
frekuensi
kejadian
dari
yang
tertinggi
sampai terendah, serta
hitunglah frekuensi
kumulatif,
persentase
dari
total
kejadian,
dan
persentase
dari total
kejadian secara
kumulatif.
4. Menggambar dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal.
5. Buatkan histogram pada diagram Pareto
|