21
mengendalikan
proses,
asalkan
penggunaanya
dipahami
secara
benar.
(Gaspersz,
2003, p61)
Pada dasarnya peta-peta kontrol digunakan untuk:
¾
Menentukan
apakah
suatu
proses
berada
dalam
pengendalian?
Dengan
demikian
peta-peta
kontrol
digunakan untuk
mencapai
suatu
keadaan
terkendali,
dimana
semua
nilai
rata-rata
dengan
range dari
sub-sub
kelompok
(subgroups)
contoh
berada
dalam
batas-batas
pengendalian
(cont®ol limits), maka itu variasi penyebab-khusus
menjadi tidak ada lagi
dalam proses.
¾
Memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar proses tetap
stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi penyebab umum.
¾
Menentukan
kemampuan
proses
(process
capability).
Setelah
proses
berada dalam pengendalian, batas-batas dari variasi proses dapat
ditentukan.
Pada dasarnya setiap peta kontrol memiliki:
1. Garis Tengah (Central Line), yang biasa dinotasikan sebagai CL.
2.
Sepasang
batas
kontrol
(cont®ol limits),
dimana
satu
batas
kontrol
ditempatkan
di atas
garis tengah
yang dikenal sebagai batas
kontrol atas
(upper cont®ol limit), biasa
dinotasikan
sebagai
UCL,
dan
yang
satu
lagi
ditempatkan
di
bawah
garis
tengah yang
dikenal
sebagai
batas
kontrol
bawah (lower control limit), biasa dinotasikan sebagai LCL.
3.
Tebaran
nilai-nilai
karakteristik
kualitas
yang
menggambarkan
keadaan
dari
proses. Jika semua nilai
yang
ditebarkan
pada
peta
itu
berada
di
dalam
batas-batas
kontrol
tanpa
memperlihatkan
kecenderungan
tertentu, maka
proses yang
berlangsung dianggap sebagai berada
dalam
|