16
id.
Ego yang dominan adalah penanda dari jiwa yang sehat. Jika
ego tidak cukup kuat,
ego
tidak
akan
mampu
mendapatkan
energi
dari id
sehingga
muncullah
tingkah
laku
menyimpang.
Jika
id
tetap
menguasai
bagian
besar
energi
psikis,
orang
menjadi
cepat
bertindak,
tanpa
berpikir
(impulsif), semaunya sendiri (self-indulgent),
serta
melakukan
tindakan kekerasan dan merusak (primitif).
1.3. Superego
Superego
adalah
kekuatan
moral
dan
etik dari
kepribadian
yang
bekerja
berdasarkan prinsip
idealistik sebagai
lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip
realistik dari ego. Superego berkembang dari ego dan sama dengan ego, superego tidak
mempunyai
energi
sendiri,
mendapat energinya dari id. Prinsip
idealistik terdiri dari dua
subprinsip berupa suara hati (conscience)
dan
standar
kesempurnaan
(ego
ideal).
Superego pada hakekatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai orang tua yang
diajarkan kepada anak melalui berbagai larangan dan perintah. Suara hati yang diterima
anak
mencakup
apapun
tingkah
laku
yang
dilarang,
dianggap
salah,
dan
dihukum oleh
orang tua. Sedangkan apapun yang disetujui, dihadiahi dan dipuji orang tua akan
diterima menjadi standar kesempurnaan (ego ideal).
Superego
bersifat
irasional
dalam menuntut
kesempurnaan,
menghukum keras
kesalahan ego, baik yang telah dilakukan maupun baru dalam pikiran. Superego dan ego
sama
dalam
hal
mengontrol id,
tidak
hanya
menunda
pemuasan
tetapi
juga
merintangi
pemenuhannya. Superego berfungsi mendorong ego menggantikan tujuan-tujuan
realistik
dengan
tujuan-tujuan
moralistik,
merintangi
impuls id
terutama
impuls
seksual
dan agresi yang bertentangan dengan standar nilai masyarakat dan mengejar
kesempurnaan.
Ketiga
sistem
tersebut,
id-ego-superego
bekerja
sama
sebagai
team
di
|