| 
 13 
Bab 2  
LANDASAN TEORI  
2.1 Teori Sastra Menurut Rene Wellek dan Austin Warren  
Sastra  
adalah  
suatu kegiatan  
kreatif,  
sebuah  
karya  
seni.  
Setiap  
karya  
sastra  
pada  
dasarnya   
bersifat   
umum   
dan   
sekaligus   
bersifat   
khusus,   
atau   
lebih   
tepatnya   
lagi   
:  
individual  
dan  
umum sekaligus.  
Setiap  
karya  
sastra  
mempunyai  
sifat-sifat  
yang  
sama  
dengan karya seni yang lain.  
Salah satu batasan Sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak.Edwin  
Greenlaw (teoritikus sastra Inggris) mendukung gagasan ini :Segala sesuatu  
Yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan termasuk dalam wilayah  
kita(Nothing related to the history of civilization is beyond our  
province),katanya.Ilmuwan sastra tidak terbatas pada belles letters atau manuskrip  
cetakan atau tulisan dalam mempelajari sebuah periode atau kebudayaan(Not  
limited to belles letters or even to printed or manuscript record in our effort to  
understand a period or civilization),dan ilmuwan sastra harus dilihat dari  
sumbangannya pada sejarah kebudayaan(in the light of its possible contribution to  
the history of culture). (Wellek & Werren, 1977:11)  
Istilah sastra paling tepat diterapkan pada seni sastra, yaitu sastra sebagai karya  
imajinatif.  
Tidak sekedar  
mengkontraskan  
pikiran dan  
emosi atau perasaan, Sastra  
juga mengandung pikiran.  
Bahasa  
Sastra  
penuh  
ambiguitas  
dan  
homonim (kata-kata  
yang  
sama  
bunyinya  
tapi  
berbeda  
artinya),  
serta  
memiliki  
kategori-kategori  
yang  
tak  
beraturan dan  
tak  
rasional  
seperti gender(jenis  
kata  
yang  
mengacu  
pada  
jenis kelamin  
dalam  
tata  
behasa).  
Bahasa  
sastra juga penuh asosiasi, mengacu pada ungkapan atau karya yang diciptakan  
sebelumnya.  
Dengan  
kata  
lain,  
bahasa  
satra sangat  
konotatif  
sifatnya.  
Bahasa  
sastra  
bukan  
sekedar  
bahasa  
referential,  
yang  
hanya  
mengacu  
pada  
satu  
hal  
tertentu.  
Bahasa  
 |