Home Start Back Next End
  
16
kadar keutamaan tokoh-tokoh itu bertingkat: tokoh utama (yang)
utama,
utama tambahan,
tokoh tambahan utama, tambahan (yang memang tambahan). Hal inilah yang
menyebabkan
orang
bisa
berbeda
pendapat dalam hal
menentukan
tokoh-tokoh
utama
sebuah cerita fiksi.
b. Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis
Dilihat dari
fungsi penampilan
tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan
tokoh antagonis. Membaca sebuah novel pembaca sering mengidentifikasikan diri dengan
tokoh(-tokoh) tertentu, memberikan simpati dan empati, melibatkan diri secara emosional
terhadap
tokoh
tersebut.
Tokoh
yang
disikapi demikian
oleh
pembaca
disebut
sebagai
tokoh protagonis (Altenbernd & Lewis,1966:59).
Tokoh
protagonis
adalah
tokoh yang
kita
kagumi-yang
salah
satu
jenisnya
secara
populer disebut hero - tokoh
yang
merupakan pengejawantahan
norma-norma,
nilai-nilai,
yang ideal bagi kita (Altenbernd & Lewis,1966:59). Tokoh protagonis menampilkan
sesuatu yang sesuai dengan harapan kita pembaca. Kita sering mengenalinya sebagai
memiliki 
kesamaan 
dengan 
kita, 
permasalahan 
yang 
dihadapinya 
seolah-olah 
juga
sebagai permasalah kita, demikian pula halnya dalam menyikapinya. Pendek kata , segala
apa yang dirasa, dipikir, dan dilakukan tokoh itu sekaligus mewakili kita. Identifikasi diri
terhadap 
tokoh 
yang 
demikian 
merupakan 
empati 
yang 
diberikan 
oleh 
pembaca.
Sebuah
fiksi
harus
mengandung konflik , ketegangan , khususnya konflik dan ketegangan
yang dialami oleh tokoh protagonis. Tokoh penyebeb terjadinya konflik disebut tokoh
antagonis.
Tokoh
antagonis
dapat
disebut
beroposisi
dengan tokoh
protagonis,
secara
lengsung ataupun tidak langsung, bersifat batin ataupun fisik .
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter