11
sehari-hari sehingga
ketika
kita
membaca
novel
tersebut,
kita
dapat
larut
dan
masuk
kedalam kehidupan
tokoh
tersebut.
Dari kemunculan
tokoh-tokoh tersebut, dapat dilihat
dari bahasa verbal
(kata-kata
/
percakapan )
dan
non-verbal (tingkah
laku)
yang
dilakukan oleh tokoh tersebut.
2.2.1.1 Verbal
Percakapan yang dilakukan atau diterapkan pengarang kepada tokoh-tokoh rekaannya,
dimaksudkan
untuk
menggambarkan
sifat,
sikap
atau
pemikiran tokoh
yang
bersangkutan. Nurgiyantoro (2002:201) menjelaskan :
Bentuk percakapan dalam sebuah karya fiksi, khususnya
novel, umumnya cukup
banyak,
baik
percakapan yang
pendak
maupun
yang
(agak)
panjang,
percakapan yang
baik,
yang
efektif
yang
lebih
fungsional
adalah
yang
menunjukkan
perkembangan plot
dan sekaligus mencerminkan sifat kedirian tokoh pelakunya.
Dari
verbal
atau
percakapan
yang
dilakukan
tokoh
cerita,
dapat
menggambarkan
sifat
kedirian
tokoh
kepada
pembaca.
Untuk
mengenal
secara
lebih
lengkap,
pembaca
harus menafsirkannya dari keseluruhan cerita.
2.2.1.2 Non-Verbal
Jika
percakapan
dimaksudkan
untuk
menunjuk
tingkah
laku
verbal
yang
berwujud
kata-kata
pada
tokoh,
non-verbal
menyaran
pada
tindakan
yang
bersifat
fisik.
Seperti
penjelasan Nurgiyantoro (2002:203) dibawah ini
mengenai teknik pelukisan non-verbal :
Apa yang dilakukan orang dalam sebuah cerita dalam wujud
tindakan dan tingkah laku,
dapat
dipandang sebagai sesuatu
yang
menunjukkan reaksi,
tanggapan, sifat
dan
sikap
yang mencerminkan sisat-sifat kediriannya.
|