BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
Dasar Teori
Beton adalah
campuran antara semen, agregat
halus, agregat
kasar dan
air
yang
membentuk
masa
padat.
Jenis
beton
yang
dihasilkan
dalam
perencanaan ini
adalah
campuran
beton
normal
yaitu
beton
yang
mempunyai
berat
isi
2200
-
2500
kg/m³ dan
menggunakan
agregat
alam
yang
dipecah
atau
tanpa
dipecah
dan
tidak
menggunakan
bahan tambahan (SK. SNI T-15-1990-03, p1).
Salah
satu
bahan
utama penyusun
beton
adalah semen.
Semen
yang
biasa
digunakan adalah
semen
portland
yaitu
semen
hidrolik
yang
dihasilkan
dengan
menggiling klinker
yang
terdiri
dari
kalsium
silikat
hidrolik
dan
bahan
tambahan
berbentuk kalsium sulfat. Fungsi
semen adalah
untuk
mempersatukan agregat kasar dan
agregat
halus
menjadi
satu
kesatuan yang
kuat
setelah
semen
berekasi dengan
air.
Berdasarkan fungsinya semen portland dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Semen
portland
tipe
I
adalah
semen
portland
yang
umum
digunakan
tanpa
persyaratan khusus.
b. Semen
portland
tipe
II
adalah
semen
portland
yang
dalam
penggunaannya
memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
c. Semen
portland
tipe
III
adalah
semen
portland
yang
dalam
penggunaannya
memerlukan kekuatan awal yang tinggi.
d. Semen
portland
tipe
IV
adalah
semen
portland
yang
dalam
penggunaannya
memerlukan panas hidrasi yang rendah.
|