![]() 15
Tabel 2.5 Jumlah Semen Minimum Dan Faktor Air Semen Maksimum Pada
Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Air
Jenis
Beton
Kondisi
Lingkungan
Berhubunga
n dengan
Faktor
Air
Semen
Maks
Tipe Semen
Kandungan
Semen
Min (kg/m³)
Ukuran Agregat
Maks (mm)
40
20
Bertulang
atau
Pratekan
Air Tawar
0.50
Tipe I - V
280
300
Air Payau
0.45
Tipe I + pozolan (15-40
%)
atau
semen
portland
pozolan
340
380
0.50
Tipe II atau Tipe V
290
330
Air Laut
0.45
Tipe II atau Tipe V
330
370
Sumber: Tabel 5, SK.SNI.T-15-1990-03
2.2.3
Nilai Slump
Penggunaan beton dewasa
ini sangat populer digunakan untuk bermacam-macam
konstruksi
seperti
pembuatan
plat
lantai,
kolom,
pondasi,
bendungan dan
lain-lain.
Di
dalam
pelaksanaan,
bagian-bagian
tersebut
mempunyai
tingkat
workability
yang
tidak
sama,
oleh
sebab
itu
adukan
beton
yang
lebih
encer
sering
digunakan
untuk
berbagai
konstruksi
yang
mempunyai
jarak
tulangan atau jarak antara acuan cetakan
yang sempit,
dengan
maksud
agar
adukan
beton
mengisi seluruh
cetakan dengan
padat
atas
bantuan
alat
penggetar. Pada
kondisi
sebaliknya dapat
digunakan adukan
yang
lebih
kental.
Secara
umum
workability
beton
normal
dipengaruhi faktor
air
semen.
Jika
faktor
air
semen
tinggi
maka workability
juga tinggi
tetapi
mutu beton berkurang, sedangkan bila
faktor
air
semen
rendah
maka
workability
menjadi
rendah
dengan
mutu
beton
bertambah.
Slump
adalah
ukuran
kekentalan adukan
beton
yang
dinyatakan dalam
mm
dan
ditentukan dengan
menggunakan kerucut
Abram. Slump
ditetapkan sesuai dengan
|