16
kondisi pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton
yang
mudah dituangkan, dipadatkan
dan
diratakan
(Mulyono
2004,
p88).
Selain
itu
slump
juga
sering
digunakan sebagai
acuan dalam menentukan tingkat workability.
Besar nilai slump dalam perancangan dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a. 0 10 mm (workability sangat rendah)
b. 10 30 mm (workability rendah)
c. 30 60 mm (workability sedang)
d. 60 180 mm (workability tinggi)
Dalam perancangan campuran beton, besar
nilai
slump
perlu direncanakan
dengan
hati-hati
karena
mempengaruhi mutu
beton
juga
kemudahan
dalam
pengerjaan
(workability).
Penentuan
nilai
slump
didasarkan
pada
pertimbangan pelaksanaan
pembuatan, cara pengangkutan, penuangan dan pemadatan beton.
2.2.4 Ukuran Agregat Maksimum
Ukuran agregat maksimum tidak boleh melebihi:
a. Seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan.
b. Sepertiga dari tebal pelat.
c. Tiga per empat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas
tulangan.
Ukuran agregat maksimum dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
a. Ukuran agregat
maksimum 10 mm.
b. Ukuran agregat
maksimum 20 mm.
c. Ukuran agregat maksimum 40 mm.
|