28
h. Tetapkan nilai faktor air semen maksimum menurut Tabel 2.3, Tabel 2.4 atau Tabel
2.5
(dapat
ditetapkan
sebelumnya atau
tidak).
Jika
nilai
faktor
air
semen
yang
diperoleh
dari
lebih
besar
dari
faktor
air
semen
maksimum,
maka
nilai
faktor
air
semen yang digunakan adalah nilai faktor air semen maksimum.
i.
Tetapkan nilai slump.
j.
Tetapkan ukuran agregat maksimum.
k. Tentukan nilai kadar air bebas menurut Tabel 2.6 dan persamaan (2.5).
l.
Hitung jumlah semen yang besarnya adalah kadar air bebas dibagi faktor air semen.
m.
Jumlah semen maksimum jika tidak ditetapkan, dapat diabaikan.
n. Tentukan
jumlah
semen
minimum
menurut
Tabel
2.3,
Tabel
2.4
atau
Tabel
2.5.
Kadar semen yang diperoleh dari perhitungan jika perlu disesuaikan.
o. Tentukan faktor air semen yang disesuaikan, jika jumlah semen berubah karena
lebih
kecil
dari
jumlah
semen
minimum
yang
ditetapkan (atau
lebih
besar
dari
jumlah
semen
maksimum
yang
disyaratkan),
maka
faktor
air
semen
harus
diperhitungkan
kembali.
p.
Tentukan
susunan
besar
butir
agregat
halus
berdasarkan kurva-kurva yang
tertera
dalam Gambar 2.5, Gambar 2.6, Gambar 2.7 atau Gambar 2.8.
q.
Tentukan
persentase
pasir
dengan
menggunakan Gambar
2.15.
Dengan
diketahuinya
ukuran
butir
agregat
maksimum,
slump,
faktor
air
semen
dan
daerah
gradasi
agregat
halus,
maka
jumlah
persentase
pasir
yang
diperlukan dapat
dibaca
pada grafik. Jumlah
ini
adalah jumlah
seluruhnya dari pasir atau
fraksi
agregat
yang
lebih halus dari 5
mm. Dalam agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia
seringkali dijumpai bagian
yang
lebih
halus dari 5
mm dalam jumlah
lebih dari 5
%.
Dalam hal ini maka jumlah agregat halus yang diperlukan harus dikurangi.
|