36
makna dari kata tersebut. Pada Bahasa Indonesia, apabila dua bunyi bahasa mirip, tetapi
tidak membedakan kata, maka bunyi tersebut disebut alofon, contohnya adalah [p] pada
kata
siap
apabila
diucapkan
dengan
merenggangkan katupan
kedua bibir
atau
tetap
mengatupkannya, tidak akan ada perubahan pada bentuk maupun makna kata.
2.4.5 Grafem
Grafem adalah huruf atau gabungan huruf sebagai satuan pelambang fonem
dalam sistem ejaan (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, 2003, p53). Pada
penulisannya,
fonem dan
grafem tidak
terlalu
nampak
perbedaannya.
Fonem lebih
merujuk kepada bunyi bahasa.
Sebagai
contoh
misalkan
pada
kata
pagi
maka
akan
memiliki
4
grafem
pada
setiap
hurufnya
yaitu <p>, <a>, <g>, <i> dan 4
grafem tersebut akan
memiliki 4
fonem
yang
berbeda
yaitu
/p/,
/a/,
/g/, dan /i/.
Pada
kata
pagi,
huruf
yang
digunakan
dalam
fonem dan
grafem
memiliki
kesamaan,
namun
tidak
semua
kata
memiliki
kesamaan
seperti
itu,
contoh
pada
kata
hangus
memiliki
grafem <h>,
<a>,
<ng>, <u>,
<s>
dan
memiliki fonem /h/, /a/, /?/, /u/, /s/.
Grafem
tidak
selalu
melambangkan
1
fonem saja,
pada
beberapa
kasus,
grafem
<e>
misalnya,
dapat
melambangkan
fonem
/e/
seperti
pada
rela
dan
fonem
/?/
pada
belah.
2.4.6 Intonasi dan Ritme
Intonasi
mengacu
ke
naik
turunnya
nada
dalam pelafalan
kalimat,
sedangkan
ritme
mengacu
ke
pola
pemberian
tekanan
pada
kata
dalam
kalimat.
Intonasi
|