49
2.17.2 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem.
Yang
ditekankan
adalah
apa
yang diperbuat
sistem,
dan
bukan
bagaimana.
Sebuah
use
case
merepresentasikan
sebuah
interaksi
antara
aktor
dengan
sistem.
Use
case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create
sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas
manusia
atau
mesin
yang
berinteraksi
dengan
sistem untuk
melakukan
pekerjaan-
pekerjaan tertentu.
Use case diagram dapat sangat
membantu bila kita sedang
menyusun kebutuhan
dari
sebuah
sistem,
menkomunikasikan
rancangan
dengan
klien,
dan
merancang
test
case untuk semua feature yang ada pada sistem.
Sebuah use case dapat
meng-include
fungsionalitas use case lain sebagai bagian
dari
proses
dalam dirinya.
Secara
umum diasumsikan
bahwa
use
case
yang
di-include
akan dipanggil setiap kali use case
yang
men-include dieksekusi secara
normal. Sebuah
use
case
dapat
di-include
oleh
lebih
dari
satu
use
case lain,
sehingga
duplikasi
fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang sama.
Sebuah
use
case
juga
dapat
meng-extend
use case
lain
dengan
behaviour-nya
sendiri.
Sementara
hubungan
generalisasi
antar use
case menunjukan
bahwa use
case
yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Contoh use case diagram :
|