70
dalam pengukuran perilaku, karena akan menentukan
tindakan apa
yang akan
dilakukan, dengan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal.
b. Komponen norma subyektif
Komponen
ini
bersifat
eksternal
individu
yang
mempunyai
pengaruh
terhadap
perilaku individu.
Komponen ini dapat dihitung dengan cara mengkalikan
antara
nilai
kepercayaan
normatif
individu
terhadap atribut
dengan
motivasi
bersetuju
terhadap
atribut
tersebut.
Kepercayaan normatif
mempunyai
arti
sebagai
suatu
kuatnya
keyakinan
normatif
seseorang
terhadap atribut
yang
ditawarkan
dalam
mempengaruhi
perilakunya
terhadap
obyek. Sedangkan
motivasi
bersetuju
merupakan
motivasi
seseorang untuk
bersetuju
dengan
atribut yang ditawarkan sebagai
faktor yang berpengaruh
terhadap
perilakunya.
2.9.6 Perilaku di Tempat Belanja
Menurut
Maruf
(2005,
p52-53),
sifat
motivasi
juga
terjadi
dalam
perilaku
berbelanja
di tempat
belanja, khususnya
yang berupa pusat
perbelanjaan seperti pasar,
mall,
plaza,
atau
trade center. Sifat
rasional
yang
kuat
menyebabkan
konsumen
berorientasi bahwa
tujuan
belanja adalah
mencari
barang
yang
dibutuhkan
atau
diinginkan, sehingga aspek fungsional pusat perbelanjaan lebih diutamakan daripada
suasana
yang
memikat
hati.
Sebaliknya,
konsumen yang
berorientasi
rekreasi
akan
mencari pusat perbelanjaan yang menyenangkan. Mereka beranggapan bahwa belanja
akan lebih baik jika dalam suasana yang menyenangkan.
Perbedaan orientasi
itu
mempengaruhi perilaku
sebelum
belanja,
dalam
proses
belanja, dan sesudah belanja.
|