3. Conditioning
Merupakan
proses
perendaman
gandum yang
telah
ditambahkan
air
dengan
waktu tertentu untuk peresapan air ke dalam endosperm gandum dengan tujuan :
a. Membuat
bran
menjadi
liat
dan
elastis
sehingga
pada
saat
digiling
tidak
menghasilkan bran powder hal ini dapat meningkatkan kadar tepung.
b. Membuat endosperm menjadi lunak sehingga mudah direduksi menjadi tepung.
c. Membuat endosperm mudah terpisah dari bran (memiliki ekstraksi tinggi).
d. Mencapai kadar air yang sesuai.
4. Milling process
Merupakan proses pemisahan
endosperm dari
bran dan
germ,
selain
itu
juga
merupakan
proses
mereduksi endosperm menjadi
tepung
dengan
ekstraksi
tinggi
dan
kandungan ash rendah. Proses ini dibagi menjadi :
a. Breaking Proccess
Bertujuan untuk membuka gandum dan memecah endosperm. Pada proses ini
endosperm
dilepaskan
dari
bran
dan
germ
sehingga
endosperm
pecah
menjadi
semolina dan middling. Diusahakan
powder bran sekecil
mungkin,
idealnya tidak
ada. Alat yang digunakan adalah break roller mills (fluted rolls) dan break shifter.
Pada
tingkat
akhir,
break
process
finishing
merupakan
proses
untuk
melepaskan
sisa
endosperm dari bran dan
menjadikan
middling
tepung. Pada tahap akhir
ini,
akan digunakan
bran finisher
yang
merupakan
mesin untuk
mengambil dan
melepaskan sisa endosperm
yang
masih
melekat pada bran
menjadi middling dan
tepung
yang
lengket.
Dan
menggunakan
vibro
vinisher
sebagai
mesin
pengayak
|