18
4. Gunakan hari kerja normal, jangan dipakai asumsi kerja lembur, kecuali
kalau
hal
tersebut
telah
direncanakan
khusus
untuk
proyek
yang
bersangkutan, sehingga diklasifikasikan sebagai hal yang normal.
5. Bebas dari pertimbangan mencapai target jadwal penyelesaian proyek, karena
dikhawatirkan mendorong untuk menentukan angka yang disesuaikan dengan
target tersebut.
Total waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proyek akan
tergantung pada waktu yang diperlukan
untuk
menyelesaikan
komponen
pekerjaan dari proyek tersebut. Oleh karena
itu,
akurasi
perkiraan
kurun
waktu
penyelesaian
masing-masing komponen
mempunyai pengaruh langsung terhadap
perkiraan
penyelesaian
proyek
secara
keseluruhan.
Dalam memperkirakan
atau
menentukan kurun waktu suatu kegiatan atau pekerjaan, terdapat perbedaan
antara
metode
CPM
dan
PERT.
Pada
CPM
dipakai
cara deterministik
yaitu
memakai satu angka estimasi. Jadi disini kurun waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan dianggap diketahui, dan nanti pada tahap berikutnya, diadakan
pengkajian
lebih
lanjut
apakah
kurun
waktu
tersebut
dapat
diperpendek,
misalnya
dengan
menambah
biaya. Pada PERT,
penekanan diarahkan kepada
usaha mendapatkan kurun waktu yang paling baik (ke arah yang lebih akurat).
Untuk maksud ini, digunakan model yang memasukkan unsur konsep
probability. Oleh
karena
itu,
PERT
memberikan
perkiraan
rentang
(range)
yang
lebih besar dengan
menggunakan tiga angka estimasi
untuk
menyelesaikan suatu
kegiatan, yaitu waktu optimistis, pesimistis, dan paling mungkin (most likely).
Dalam praktek, CPM umumnya dipakai pada proyek konstruksi khususnya aspek
perencanaan,
pengendalian
waktu
dan
biaya.
Sedangkan
PERT
banyak
|