14
penyebaran
pengetahuan
terjadi,
seperti
pelatihan,
forum diskusi,
artikel,
chatting,
e-
mail, kontak langsung kepada pakar. Sehingga KNS dapat diterapkan dalam bidang apa
saja, sesuai dengan minat dari satu kelompok atau organisasi yang menerapkannya.
Karena KNS lebih terfokus kepada proses
peningkatan kompetensi, maka system ini
lebih
cocok
diterapkan
dalam lembaga
atau
departemen
yang
berhubungan
dengan
pelatihan, pendidikan dan juga SDM.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Knowledge Management Process
Menurut Probst et al. (2000,p30), proses Knowledge
Management
dapat
dibagi
menjadi 6 proses utama, yakni
knowledge identification, knowledge acquisition,
knowledge development,
knowledge
sharing
and
distribution,
knowledge
utilization,
knowledge retention, dan ditambah 2 konsep lagi untuk melengkapi, yaitu knowledge
goals
dan
knowledge
assesment.
Gambar
proses
knowledge management
dapat
dilihat
pada gambar 2.2.
1. Knowledge identification
Baik external knowledge
maupun internal knowledge tidak dapat dilihat secara
otomatis, untuk itu organisasi harus
menciptakan transparansi. Kurangnya
transparansi
menimbulkan
ketidak
efisienan,
kesulitan
dalam proses
pengambilan
keputusan dan duplikasi. Knowledge
Management yang tdak efektif harus dapat
menjamin
transparansi external
dan internal
knowledge,
membantu
pegawai
untuk
mencari apa yang diperlukan.
a. Mengidentifikasi external knowledge
|