![]() 23
Masyarakat
keturunan
Tionghoa
di
Indonesia
kembali
mendapatkan
kebebasan
merayakan
tahun
baru
Imlek
pada
tahun
2000
ketika
Presiden
Abdurrahman Wahid
mencabut Inpres
Nomor
14/1967.
Kemudian
Presiden
Megawati Soekarnoputri
menindaklanjutinya
dengan
mengeluarkan
Keputusan
Presiden
Nomor 19/2002
tertanggal 9 April 2002
yang
meresmikan Imlek sebagai
hari libur
nasional. Mulai 2003,
Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
Angpao (Hanzi: ??,
hanyu pinyin:
hong bao) adalah bingkisan dalam amplop
merah
yang
biasanya
berisikan
sejumlah
uang
sebagai
hadiah
menyambut
tahun
baru
Imlek.
Namun
angpao
sebenarnya
bukan
hanya
monopoli
perayaan
tahun
baru
Imlek
semata karena angpao
melambangkan kegembiraan dan
semangat
yang
akan
membawa
nasib
baik,
sehingga angpao
juga
ada
di
dalam
beberapa
perhelatan penting
seperti
pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru dan lain-lain yang bersifat suka cita.
Multikultural Ciri Khas Imlek di Indonesia
Perayaan
Imlek
di
Indonesia
lebih
terbuka
dan
tidak
terbatas
kepada
satu
etnis
tertentu
seperti
halnya
di
sejumlah
negara
lain,
kata seorang pakar budaya China dari Universitas Indonesia (UI).
Imlek
di
Indonesia
jauh
lebih
multikultural karena
banyak
melibatkan
warga
non-Tionghoa, misalnya
banyak
pemain
barongsai
yang
ternyata
bukan
keturunan
Tionghoa,"
kata
staf
pengajar
Program
Studi
China
Fakultas
Ilmu
Budaya
UI,
Johanes Herlijanto di
Jakarta, Jumat.
Menurut
dia,
perayaan
Imlek
di
Malaysia
biasanya
eksklusif
untuk
masyarakat
Tionghoa,
sedangkan
di
Singapura
lebih
diarahkan
untuk
atraksi
yang
menarik
wisatawan asing.
|