![]() 24
Selain
multikultural,
lanjutnya,
kekhususan
dari
perayaan
Imlek
di
Indonesia
adalah menggunakan
angka, seperti pada bulan Februari 2007 M dianggap masuk
ke tahun Imlek 2558.
"Padahal
di
negara
lain
seperti
Malaysia
dan
Singapura biasanya
tidak
mencantumkan
angka,"
ujar
Johannes
sambil
menambahkan
bahwa
terdapat
berbagai versi mengenai angka tersebut.
Ia
mengungkapkan, angka
2558
mengacu
kepada
tahun
kelahiran
Kong
Hu
Cu
yang
diperkirakan
terjadi
pada
tahun
551
SM.
Etika
Konfusianisme
memang
melekat
erat
pada
kebanyakan
masyarakat
Tionghoa,
baik
yang
menganut
Kong
Hu
Cu
maupun tidak.
Pengajar
mata
kuliah
Kebudayaan China
di
Indonesia
itu
mengatakan, Imlek
merupakan
perayaan
yang
telah
berumur
ribuan
tahun
yang
dimaksudkan untuk
menyambut datangnya musim semi.
Johannes
menjelaskan, kegembiran terhadap datangnya musim semi karena pada
musim dingin
sebelumnya
rakyat
di
China
tidak
dapat
bekerja
seperti
memanen
di sawah akibat suhu yang sangat dingin.
Istilah Imlek
itu sendiri merupakan
dialek Hokkian
yang kata Mandarinnya
adalah
Yin
Li,
yang
berarti
sistem
penanggalan
berdasarkan
bulan.
Sedangkan
istilah Mandarin untuk sistem penanggalan
berdasarkan
matahari adalah Yang
Li.
Di
dalam
Imlek
terdapat
berbagai
aksesoris
yang
merupakan ciri khas
perayaan
tersebut
seperti
barongsai
dan
angpau.
Sedangkan
makanan
yang
biasa
dihindangkan antara lain ikan dan kue keranjang.
|