7
Benyamin
mengaku
tidak punya cita-cita
yang pasti. Tergantung kondisi, kata
penyanyi
dan
pemain
film yang
suka
membanyol
ini.
Benyamin
pernah
mencoba
mendaftar untuk jadi pilot, tetapi urung gara-gara dilarang ibunya.
Ia akhirnya menjadi pedagang roti dorong. Pada 1959, ia ditawari bekerja di
perusahaan bis PPD,
langsung diterima .
Tidak ada pilihan lain, katanya. Pangkatnya
cuma kenek, dengan trayek Lapangan Banteng -
Pasar Rumput. Itu pun tidak lama.
Habis,
gaji
tetap belum terima, dapat sopir ngajarin korupsi
melulu, tuturnya. Korupsi
yang dimaksud ialah, ongkos penumpang ditarik, tetapi karcis tidak diberikan.
Ia
sendiri
mula-mula
takut
korupsi, tetapi
sang
sopir
memaksa.
Sialnya,
tertangkap basah ketika ada razia. Benyamin tidak berani lagi muncul ke pool bis PPD.
Kabur, daripada diusut.
Baru
setelah
menikah
dengan
Noni
pada
1959
(mereka
bercerai
7
Juli
1979,
tetapi rujuk kembali pada tahun itu juga), Benyamin kembali menekuni musik. Bersama
teman-teman sekampung di Kemayoran, mereka membentuk Melodyan Boy. Benyamin
nyanyi sambil memainkan bongo. Bersama bandnya ini pula, dua lagu Benyamin
terkenang sampai sekarang, Si Jampang dan Nonton Bioskop.
Sebenarnya selain menekuni dunia seni, Benyamin juga sempat menimba ilmu
dan bekerja di lahan yang serius diantaranya :
1.
Kursus
Lembaga
Pembinaan
Perusahaan
dan
Pembinaan
Ketatalaksanaan (1960).
2.
Latihan
Dasar
Kemiliteran
Kodam
V
Jaya
(1960),
Kursus
Administrasi Negara (1964).
3.
Bekerja di Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960).
4.
Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1969).
|