9
Dengan
Sjuman
Djaya,
Benyamin
diajak
main
Si
Doel
Anak
Betawi
(Sjuman
Djaya,
1973).
Dirinya
menjadi
ayah
si
Doel,
yang
diperankan
oleh
Rano
Karno
kecil.
Perannya serius tapi, seperti stereotipe orang Betawi, kocak dan tetap "asal goblek".
Adegan terdasyat film ini adalah saat pertemuan antara abang-adik yang diperankan oleh
Benyamin
dan
Sjuman
Djaya
sendiri,
terlihat
ketegangan
dan
kepiawaian
akting
keduanya
yang
mampu
mengaduk-aduk emosi penonton.
Talenta
itu direkam oleh ayah
dari
Djenar
Maesa
Ayu
dan
Aksan
Syuman,
dan
dua
tahun
kemudian
Benyamin
pun
main
film
sekuelnya,
Si Doel
Anak
Modern
(Sjuman
Djaya,
1975).
Kali
ini
Benyamin
menjadi bintang utamanya, dan meraih Piala Citra.
Yang menarik, lebih dari dua puluh tahun kemudian Rano Karno membuat versi
sinetronnya. Castingnya
nyaris sama:
Rano sebagai Si
Doel, Benyamin sebagai ayahnya
-
selain theme
song-nya dan settingnya
yang
hanya diubah sedikit saja. Lagi-lagi
Benyamin menjadi aktor pendukung, tapi kehadirannya sungguh bermakna.
Sebenarnya
ada
satu
lagi
film yang
dirinya
bukan
aktor
utama,
tetapi
sangat
dominan bahkan namanya dijadikan subjudul atawa tagline: Benyamin
vs Drakula. Film
itu adalah Drakula Mantu, karya si Raja
Komedi Nyak Abbas Akub tahun 1974. Film
bergenre komedi
horor
itu
"memaksa"
Benyamin beradu akting dengan
Tan Tjeng
Bok,
si
aktor
tiga
zaman.
Begitulah,
meski
beberapa
kali
pernah
tidak
"menjabat"
sebagai
aktor utama, tetapi kehadirannya mencuri perhatian penonton saat itu.
Penyanyi Beneran
Tahun 1992, saat sibuk
main sinetron dan
film televisi (Mat Beken dan Si
Doel
Anak Sekolahan) Benyamin mengutarakan keinginannya pada Harry Sabar, "Gue mau
dong rekaman kayak penyanyi beneran."
|