Home Start Back Next End
  
13
dengan kekuatan superiornya belum pernah dipermalukan oleh
negara asing
manapun, dan
terlebih lagi, semangat orang Jepang
mempertahankan negaranya dan karakter setia dan loyal orang
Jepang yang diwariskan dari generasi sebelumnya dan telah
dipupuk sejak dulu masih tidak terhapuskan.”
Idealisme
Mori
mengenai
pendidikan
mewakili
penyatuan dari
ketiga
pilar
yang
telah
disebutkan
diatas.
Mori
mewujudkan
idealisme sistem pendidikan
baru tersebut dengan berdasarkan sebuah
pembedaan yang jelas antara “pencarian
ilmu”
dengan
pendidikan”.
Menurut Mori,
“pencarian
ilmu”
berbeda
dengan
“pendidikan”.
Ia
juga
berpendapat
bahwa
“Universitas adalah
tempat
untuk
pencarian ilmu, sedangkan sekolah menengah dan sekolah dasar adalah tempat
untuk
melaksanakan
pendidikan”. Tujuan
“pencarian ilmu”
menurut
Mori
Arinori
adalah untuk “menyelami kebenaran akan berbagai hal” atau untuk “memperkaya
pengetahuan
bagi
mereka
yang
akan
turun
dalam pekerjaan”.
Sebaliknya,
“pendidikan”
menurut Mori
Arinori
adalah untuk
“melatih orang-orang
agar setiap
individu
dapat
benar-benar
mengerti
akan kewajibannya
sebagai
orang
Jepang,
selain itu juga untuk mempelajari etika agar mereka benar-benar layak menikmati
kesejahteraan” (Aso and Amano, 1972:19-22).
2.2
Konsep Modernisasi
Dalam bukunya
Peranan
Jepang
Dalam
Pasca
“Abad
Amerika”,
Bey
(1990:35) berpendapat bahwa
modernisasi dalam makna keseluruhannya
menunjuk
kepada proses perubahan yang mencakup sedikitnya tiga dimensi. Dimensi pertama
menunjuk
kepada
perubahan
atau
penyesuaian dari nilai-nilai pokok suatu
masyarakat  dalam  menanggapi  tuntutan  zaman.  Dimensi  kedua  berupa
transformasi
maupun
penerapan
nilai-nilai
baru
itu
ke
dalam
kehidupan
politik,
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter