Home Start Back Next End
  
18
untuk
memperingati
atau
merayakan
rasa
syukur
pada
dewa
atas dilimpahkannya
kemakmuran dan keselamatan. Matsuri juga merupakan upacara untuk memohon pada
dewa agar dilimpahkan keselamatan bagi penduduk setempat (Yanagita, 1987: 42).
Matsuri di Jepang awalnya dipusatkan pada ritual agraris seperti berdoa pada
musim semi
untuk
hasil panen
yang berlimpah dan pada
musim gugur
merayakan
hasil
panen, lalu setelah itu perayaan musim panas di kota
menjadi bertambah untuk
mengusir
roh
jahat
dan
penyakit.
Semua
perayaan
ini
diperuntukan
untuk
mententramkan
dewa
dan
menjamin
masyarakat
untuk
melanjutkan solidaritas dan kemakmuran, dan
ini tidak
sampai
pada
jaman
Edo
perayaan
ini
mulai
menjadi
populer
semacam
hiburan
sehari-
hari dalam hidup (Tanaka, 1990:104).
Matsuri
menurut
The
Kodansha
Billingual
Encyclopedia
of
Japan (1998)
merupakan
festival
yang
berasal
dari
bentuk perwujudan terhadap kepercayaan Shinto
yang
telah
dilakukan
sejak
lama
dan
dilaksanakan setiap tahunnya
pada tanggal yang
telah
ditentukan.
Matsuri
juga
berasal
dari
ritual
lama
Shinto
yang
memiliki
tujuan
untuk
menenangkan roh orang yang telah meninggal dan para kami, sebagai doa
memohon panen yang melimpah dan sebagainya. Ada pula beberapa matsuri yang
didalamnya  memiliki  percampuran  dengan  agama  Budha,  konfusianisme,dan 
negeri
Cina. Matsuri
merupakan tindakan secara simbolis agar manusia dapat berhubungan
dengan kami.
Tata
cara
pelaksanaan matsuri
sudah
ada
sejak
zaman
kuno
di
Jepang.
Pelaksanaannya
dahulu
dilakukan
secara
sederhana
dalam lingkup
keluarga
atau
desa.
Matsuri 
yang  dilakukan  di  dalam 
lingkup  keluarga  dipimpin  oleh  seorang  kepala
keluarga. Matsuri ini biasanya dilakukan untuk menghormati para leluhur dan memohon
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter