Home Start Back Next End
  
12
Seorang Buddhis
sejati tidak
pernah
berkata,
“Aku
yang
benar,
engkau
salah.”
Ia
mengerti meskipun warta surgawi itu diberikan berbeda-beda sesuai dengan panjang
gelombang berbagai bangsa pada berbagai zaman. Kebenaran sejati yang ditawarkan
tetap satu.
Menurut
Riwayat
Para
Budha
dalam Naskah
Dhamma
(
2003
)
Agama
Budha
mengajarkan dalam Sangkrit Udana V, XXVIII ketika sang Budha sedang
mengajarkan
kepada 1250 orang biksu arbat di kota Rajagaha, tepatnya di Veluvana pada
saat
Purnamasidi
di
bulan Mangha
(
antara
bulan
Januari
dan
Februari
)
yang
isinya,
“Sarvapapasya akaranam, kusalasyu pasampada, sva citta parya vardapanam, E Tad
Buddhasanam.” Artinya, “Jangan berbuat jahat , perbanyaklah perbuatan baik, sucikan
hati dan pikiran, itu ajaran agama Budha.”
2.1.1 Dharma
Donath ( 2005 : 34-35 ) mengatakan bahwa Dharma
( tidak ada satu kata pun yang
tepat
sama
dalam
bahasa
Indonesia
)
memiliki
banyak
arti.
Meskipun
begitu,
untuk
tujuan kita sekarang Dharma berarti
“Ajaran yang dibabarkan oleh sang Budha”. Jadi
apabila kita membicarakan Dharma, berarti bicara mengenai ajaran Budha.
Bila
tanpa
huruf
besar, dharma,
artinya
adalah
sesuatu,
pikiran,
unsur,
atau
konsep
dalam pengertian
umum. Pada dasarnya, ajaran Sang
Budha
menitikberatkan pada sebab
dari penderitaan, dan bagaimana berpikir dan bertindak sedemikian rupa hingga dapat
terbebas dari penderitaan itu.
Dharma berasal dari kata dhra, yaitu sesuatu yang pantas dijadikan sandaran, sesuatu
yang dapat menopang. Yang ditopangnya bukan kursi atau meja atau dunia, tetapi alam
semesta, keberadaan dengan segala
isinya,
termasuk
apa
yang ada di balik keberadaan,
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter